(S5) Teman Sekelas yang Kedua


---------------------------------------


Aku sudah menghabiskan beberapa waktu sendirian.

Sue harus pergi kerumah ibunya.

Sejak aku dan Sue setengah saudara, normalnya aku tidak punya hubungan ke ibu Sue. Faktanya, sejak dia adalah istri raja dan aku lahir dari selirnya, itu masuk akal kalau ibu Sue tidak terlalu peduli padaku. Jadi ketika adik perempuanku bertemu dengannya, aku pasti akan tetap menjaga jarak.

Tentu, aku peka, tapi aku juga menikmati waktu luang langka ini.

Setiap kali aku keluar dari kamarku, Anna atau Klevea, maid lainnya, akan memanduku, tapi sepertinya hari ini tidak.

Aku tidak mencoba menyelinap atau apapun. Aku hanya langsung bilang kalau aku ingin sendirian.

Anna adalah seorang Half Elf, seorang ahli sihir.

Kleavea adalah seorang mantan kesatria, seorang pejuang tangguh yang munkin akan keliru bahwa dia seorang pria di pandangan pertama.

Aku tidak bisa menyelinap dari mereka walaupun aku mencobanya.

Meskipun secara kuantitas sihirku sudah melebihi Anna, menurut dia, aku masih bukan tandingannya tanpa kemampuan untuk menggunakan sihirku.

Sihir hanya bisa diaktifkan oleh seseorang dengan Magic Perception, Magic Operation, dan skill sihir.

Aku masih belum punya skill sihir, jadi aku belum bisa merapal mantra apapun.

Untuk mempelajari skill sihir, kamu harus menggunakan skill poin atau mendapatkan keahlian dengan menggunakan alat yang sudah diimbuhi sihir, seperti batu Appraisal.

Aku punya skill poin, tapi Anna bilang ada syarat lain untuk mendapatkan skill sihir.

Sepertinya, ini bisa menjadi berbahaya untuk seseorang yang terlalu muda untuk mendapatkannya.

Status fisikku mungkin sudah tinggi diumur segini, tapi itu semua masih belum sebanding dengan seorang pejuang yang sudah dewasa.

Dengan kata lain, aku tidak bisa apa apa. Jadi, bisakah orang lemah sepertiku berjalan jalan dengan bebas, bahkan jika hanya didalam istana?

Jawabannya tidak.

Tidak diragukan lagi ada seseorang yang melindungiku dari bayangan, dan aku hanya belum menyadarinya.

Aku berjalan sepanjang istana dengan Fei dipundakku. Tujuanku adalah tempat latihan didalam istana. Sekarang ini aku lemah, tapi jika aku terus berlatih, aku akan menjadi kuat. Skill skill dan status yang nyata didunia ini menjadi bukti itu semua.

Jika aku berlatih, jumlah untuk skill atau status apapun yang sedang kulatih pasti akan naik dengan sesuai.

Seperti yang Katia katakan ketika kita membaca sekilas skill ensiklopedia, jika aku menguatkan status skill dasar, level mereka akan naik.

Cara yang paling efisien untuk meningkatkan status fisik skill dasar adalah dengan berlatih.

Jadi aku berlatih lari dan latihan beban di tempat ini. Disebelahku, Fei juga melakukan latihan yang sama. Antara dia sedang meniruku atau memang berlatih atas keinginannya sendiri, itu masih misterius bagiku.

Fei memang sangat pintar, jadi dia mungkin berlatih atas keinginannya sendiri.

“Whew”

Setelah melatih semua tubuhku, aku beristirahat sejenak.

Aku meminum air yang sebelumnya sudah kusiapkan.

Fei tidak minum apapun. Aku tidak terlalu mengerti tentang fisiologi monster, tapi aku belum pernah melihat Fei meminum apapun.

Ketika aku mengambil napas, aku bersenandung tanpa sadar.

Itu lagu dari Jepang, bukan dunia ini. Aku terbiasa menyanyikan itu di karaoke bersama Kanata dan Kyouya…

Pikiran itu membuatku nostalgia.

“Aku tahu lagu itu”

Mungkin komentar dalam bahasa Jepang yang tiba tiba itu membuatku rindu dengan rumah. Bahkan ketika aku dan Katia bermain, kita tidak terlalu banyak bicara dengan bahasa Jepang.

Terkejut, aku melihat kesekitar, tapi aku tidak melihat sumber suara tadi.

“Dibawah sini”

Suara itu berbicara lagi, dan aku merasa ada yang menarik lenganku.

Melihat kebawah, aku melihat Fei bermain main menggigit lenganku dan menariknya dengan pelan.

“Jadi, Fei, kamu… Shinohara?”

Setelah aku sudah sedikit tenang, aku mendengarkan Fei, alias Shinohara, bercerita.

Lebih tepatnya, dia tidak benar benar bicara tapi dia menggunakan skill yang membiarkannya bisa berkomunikasi dengan telepati. Sepertinya dia menyadari skill itu ketika kita melihat lihat skill ensiklopedia, dan dia mendapatkannya menggunakan SP(skill poin).

“Ah, tapi kamu tetap bisa memanggilku Fei”

“Benar…tentu”

Aku tidak bisa merasakan rasa selain canggung.

Maksudku, selama ini makhluk yang kuperlakukan sebagai hewan peliharaan ternyata adalah mantan teman sekelasku.

Sejak aku menjadi anak kecil lagi, kematangan seksual dan yang lainnya dimulai dari awal lagi, jadi aku tidak memikirkannya dengan cara yang aneh, tapi itu masih memalukan.

“Aww, aku tidak percaya kamu menjadi pangeran, Shun. Aku harus mengakuinya aku sedikit kecewa”

“Uh, Tunggu sebentar?!”

Sungguh mengerikan ketika langsung dikatakan padaku.

“Maksudku, aku direinkarnasikan sebagai bayi naga, apalagi aku berakhir menjadi hewan peliharaan pangeran. Jelas, secara logika mulai dari sini akan berlanjut menjadi manusia dan lalu putri, kan?”

“Tidak, tidak”

“Oh, ayolah. Seorang gadis bisa bermimpi”

Itu memimpikan sesuatu yang terlalu banyak, jika kamu tanya padaku.

“Maksudku, bagaimana aku tidak menginginkan hal itu? Kamu tidak akan bisa membayangkan bagaimana rasanya dilahirkan bukan sebagai manusia”

Aku belum menyadari itu sampai dia mengatakannya.

Itu benar. Ketika aku direinkarnasikan ke bayi, bahkan masih bayi manusia, aku tetap panik.

Apa yang harus dia rasakan selama ini, dilahirkan lagi sebagai sesuatu yang lain?

Shinohara benar. Aku tidak bisa memahaminya sejak awal.

“Yeah…Kamu benar, aku minta maaf. Itu pasti berat untukmu”

“Ya, aku kira begitu. Kamu tahu, saat masih didalam telur aku bisa mendengar suara luar. Jadi aku melakukan apa yang kubisa dan mulai mempelajari bahasa”

“Oh, ya, aku juga melakukan itu, ketika masih bayi. Tunggu, bukankah itu artinya ketika kamu meniru apapun yang sedang kubaca, itu karena kamu mencoba untuk belajar?”

“Ya, itu benar! Ahh, awalnya aku kecewa, tapi ini melegakan karena punya teman disini”

Teman, huh?

“Oh yeah, kupikir aku bisa memberitahumu. Katia sebenarnya orang reinkarnasi juga”

“Apa? Yang benar?”

“Yeah. Dia Kanata Ooshima”

“Kamu bercanda? Tapi kan Ooshima laki laki”

“Iya, kan? Jenis kelaminnya berubah ketika dia direinkarnasikan”

“Serius? Itu lucu!”

“Aku pikir itu bukan bahan lelucon untuk Kanata”

“Ah, baiklah. Okay, lalu aku tidak akan tertawa didepan…nya”

Kata kata itu sedikit mengejutkanku.

Jujur saja, aku tidak punya kesan yang tinggi ke Shinohara. Dikehidupan sebelumnya, dia seorang pembully. Dia terus terusan mengganggu teman sekelasnya yang bernama Wakaba.

Akar masalahnya karena kakak kelas yang Shinohara suka malah menyukai Wakaba. Meskipun Wakaba sendiri tidak tahu. Tapi ternyata, ketika Shinohara menyatakan perasaan ke kakak kelasnya, dia menolaknya dan malah memberitahu orang yang dia sukai.

Wakaba adalah perempuan tercantik dikelas…tidak, di seluruh sekolah.

Karena itu, dia menjadi target rasa cemburu banyak orang.

Dan Shinohara adalah pemimpinnya.

Dia selalu mengganggu Wakaba hampir setiap harisengaja mengatakan hal hal kasar tentangnya didekatnya dan menyembunyikan barang barang pribadi Wakaba.

Wakaba tidak pernah terlihat terganggu karena itu, jadi seperti tidak ada yang peduli, tapi tetap itu masih pembullyan.

“Terkejut?”

Pikiranku pasti terlihat diwajahku.

“Yeah, sedikit”

Aku menjawab sejujurnya. Aku pikir mungkin itu yang terbaik.

“Yah, aku punya banyak waktu untuk berpikir ketika masih didalam telur. Kamu tahu, tidak butuh waktu lama sampai aku sadar kalau aku bukan manusia lagi. Aku pikir ini hukumanku”
Kata kata telepati Fei terdengar menyesal.

“Tapi suka atau tidak, kamu tahu, sekarang ini aku hewan peliharaan? Jadi begitu aku lahir, aku pikir aku mungkin akan melakukan yang terbaik untuk melayani pemilikku. Ini tidak seperti aku sengaja melakukan ini untuk menebus dosa dosaku, karena mungkin hanya kesempatan itu caraku untuk bertahan hidup. Tapi ini hukuman yang pantas bahwa ‘pemilikku’ adalah mantan teman sekelasku”

“Maaf kalau kamu terjebak bersamaku sebagai hukumanmu”

“Ah-ha-ha! Kamu terganggu karena itu? Aku hanya bercanda”

“Tidak terlihat seperti candaan bagiku”

“Sudah, sudah. Dari sekarang, mari coba untuk tetap bersahabat, Master?”

Suaranya hanya berisi dengan banyak kata kata sarkas yang manis sehingga aku hanya bisa menghela napas.

Dan jadi, aku baru dipertemukan dengan teman reinkarnasiku yang kedua.

Ya, yang kedua.

Ketika aku pertama bertemu Katia, aku mulai sedikit curiga.

Tapi sekarang ketika aku bertemu yang lainnya, kecurigaanku berubah menjadi keyakinan.

Aku percaya sisa dari anggota kelas lamaku mungkin direinkarnasikan disini.



Comments

Popular posts from this blog

idstori situs informatif untuk kebutuhan anda

Informasi sejarah dunia terlengkap hanya di sezaman

Yoo In Na and Jennie BLACKPINK become the Top Most Popular Korean Female Ad Models in March