(S4) Skill


------------------------------


Mataku terus melihat ke buku yang ada didepanku.

“Bagaimana menurutmu? Menakjubkan, bukan?”

Katia, anak perempuan duke yang aslinya adalah Kanata, tersenyum sombong kepadaku.

Sejak hari upacara Appraisal, dia mulai sering datang ketempatku.

Awalnya aku memanggil dia Kanata, tapi karena terasa aneh untuk kita berdua, dia bilang padaku untuk memanggilnya dengan namanya yang sekarang. Karnatia, atau Katia pendeknya.

Tapi Katia masih memanggilku Shun.

Sejak namaku yang sekarang itu Schlain, nama panggilan Shun tidak terdengar aneh, jadi Katia bersikeras tentang itu.

Menurutku, aku tidak terlalu memikirkannya, tapi itu agak menjengkelkan ketika orang lain mengira hubungan yang kita miliki, sejak kita saling memanggil dengan nama panggilan.

Tentu, dulu kita benar benar dekat, tapi sekarang Katia seorang perempuan.

Karena itu, orang orang banyak yang salah sangka.

Yang paling menonjol adalah adikku, Sue.

Setiap kali Katia datang untuk main, Sue selalu saja melihat dan memandangi kami untuk beberapa saat, lalu dengan keras kepala dia menyelip diantara kami berdua.

Setiap kali ini terjadi, Katia hampir tidak bisa menahan kekesalannya.

Aku tahu aku ingin menjadi kakak yang ideal, tapi kenapa malah jadi seperti ini…?

Baru-baru ini, aku merasa dia bahkan iri ke Fei.

Cemburu ke saudara laki lakimu sendiri itu sudah cukup buruk, tapi bahkan sampai ke hewan peliharaan? Sungguh?

Diwaktu itu, Fei sedang duduk dipangkuanku, sambil menatap dengan semangat ke buku yang sedang kupegang.

Dia sangat pintar sampai kadang kadang aku berpikir jika dia paham bahasa disini.

Tapi tentu saja, aku tidak tahu apakah itu masalahnya, dan bahkan jika iya, aku benar benar tidak yakin dia bisa membacanya.

“Kau tahu, ini adalah ensiklopedia skill kepunyaan keluarga duke. Ini punya lebih banyak informasi daripada yang biasa kamu temukan dijalanan”

Bukunya berisi penjelasan detail tentang skill yang sekarang sudah diketahui.

Tentu, ini mencakup efek skill, tapi ini juga berisi cara untuk mendapatkan dan mengembangkan setiap skill.

Ini seperti panduan strategi.

Kebetulan, cara bicara Katia menggunakan bahasa asli dunia ini sedikit berbeda dari bahasa Jepangnya.

Dibandingkan dengan suara laki lakinya saat di Jepang, dia sudah dilatih berbicara menggunakan bahasa negara ini untuk menjadi wanita bangsawan yang baik.

Sejak aku mengenalnya dikehidupan sebelumnya, awalnya perbedaan ini membuatku bingung, tapi sekarang aku sudah biasa.

Lagipula, kita hanya bicara bahasa Jepang saat sendirian, dan Sue biasanya ada disekitar ketika kita bermain, jadi aku lebih sering melihat kepribadian wanita bangsawannya.

“Yaa, ini menakjubkan. Bukankah dengan ini kamu bisa mendapatkan sebanyak apapun skill yang kamu mau?”

“Saya pikir tidak. Setelah semua, waktumu terbatas. Saya percaya lebih bijaksana untuk memilih skill prioritas tertinggi dan menghabiskan waktu untuk skill itu”

Aku membalik balik halaman buku dengan semangat.

Beberapa skill yang sudah aku tahu, dan yang belum.

Ketika aku melihat kemampuan yang belum kudengar dengan efek yang menakjubkan, tak bisa kutolong tapi berhenti dan membacanya lebih dalam.

“Kamu dan Sue sudah memiliki semua Basic Status Skill, bukan? Kalau begitu, kamu harus mengembangkan itu sesegera mungkin”

Basic status skill adalah skill yang meningkatkan statusmu, seperti HP, sihir, kekuatan, dan lainnya.

“Kamu tahu, itu akan berevolusi saat di level sepeluh. Efeknya akan semakin besar, dan setiap kali kamu naik level sejak saat itu, status kamu akan meningkat lebih pesat. Sementara ini kita tidak akan bertarung melawan monster, jadi kita masih dilevel satu. Jika kita mendapatkan skill itu sekarang, itu akan terbayarkan dengan status yang luar biasa ketika kita naik level”

Kita semua masih dilevel 1.

Kamu hanya bisa naik level dengan membunuh makhluk hidup, monster atau sejenisnya.

Kita bahkan tidak mendapatkan ijin untuk pergi keluar, apalagi bertarung melawan monster, jadi kita belum naik level sama sekali.

Tapi, status kita bertahap meningkat setiap kita tumbuh dan berlatih.

Namun, perubahan statusnya sama sekali tidak sedramatik saat naik level.

“Memang, aku lebih suka untuk mengevolusi skill ini dua kali sebelum naik level, tapi itu harapan yang terlalu banyak”

Ada banyak manfaat ketika skill mencapai level 10: skill mungkin saja berevolusi, atau kamu mendapatkan subskill lainnya. Tapi semakin tinggi level skill, semakin banyak keahlian yang diperoleh untuk menaikkannya, jadi membuat skill ke level 10 itu cukup sulit.

“Jika kamu mengevolusikan skill sampai seperti Fortitude, Stronghold, Skanda, dan lainnya, cara statusmu naik juga akan berubah. Mencapai titik itu memang ideal. Tapi setidaknya, kita harus mencapai tahap awal dari skill itu” (TL : mungkin dikalimat ini ada yang salah jadi maaf)

“Masuk akal. Meskipun, aku terkejut disini tidak ada skill yang meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan EXP atau keahlian.”

Di RPG, kamu bisa menemukan item super rare dan sebagainya yang bisa melakukan itu, tapi aku kira tidak dengan skill.

“Memang. Tapi apakah kamu sadar sesuatu yang tidak biasa?”

“Yeah”

Sambil melihat keseluruhan skill yang ada di ensiklopedia, aku tahu apa yang Katia maksud.

Sue juga daritadi mengintip dari pundakku ke buku, tapi sepertinya dia tidak menyadarinya.

Dia(sue) sepertinya kebingungan, belum lagi dia(sue) terlihat kesal karena aku dan Katia saling mengerti satu sama lain.

“Disini tidak ada skill yang memproduksi item”

“Yeah, memang, mereka semua sepertinya difokuskan untuk bertarung”

Ya, meski ada banyak skill untuk mengisi seluruh buku, tidak ada satu pun diantara skill yang digunakan untuk produksi atau penggunaan bukan untuk bertarung.

Memang ada yang terlihat berguna untuk produksi, tapi semua yang ada hanya efek kedua dari skill bertarung.

Dengan banyaknya jumlah skill, ini jelas aneh bahwa mereka semua ditujukan untuk satu tujuan.

Aku dan Katia mungkin menyadari ini karena kita terbiasa bermain game di Jepang dulu.

Orang orang dunia ini mungkin hanya menganggap skill apa adanya.

“Itu seperti seluruh dunia ini diatur untuk bertarung” Pendapat pribadiku membuatku sedikit ketakutan.

Sebuah dunia dimana kamu tidak bisa naik level tanpa membunuh makhluk hidup.
Skill skill yang hanya untuk bertarung.

Sungguh, seolah olah dunia ini mendorong penghuninya untuk bertarung.

“Belum banyak orang yang tahu tentang ini, tapi kudengar pasukan Demon Lord sedang mempercepat pasukan dan persenjataanya”

“Lalu itu artinya…”

“Kita mungkin dipanggil untuk bertarung suatu hari nanti. Jadi sampai saat itu, kita harus mencoba menjadi sekuat yang kita bisa”

Respon yang hanya bisa kuberikan ke kalimat serius katia hanya anggukan.

Fei bergerak gerak tidak nyaman dipangkuanku, jadi aku mengelus kepalanya untuk menenangkannya.


Comments

Popular posts from this blog

idstori situs informatif untuk kebutuhan anda

Informasi sejarah dunia terlengkap hanya di sezaman

Yoo In Na and Jennie BLACKPINK become the Top Most Popular Korean Female Ad Models in March