(7) Aku Berevolusi


-----------------------------------------


Ah… Kelabangnya sangat menakutkan. Serius, apa apaan tadi? Aku tidak mau melihat banyak serangga lagi dikehidupanku.

Wow. Aku Lelah.

Kakiku gemetaran. Mungkin karena aku berlari sangat lama setelah menghabiskan bar stamina kuningyang dipakai untuk energiku.

Ini sudah waktunya tuk beristirahat.

Aku melihat kebelakang sekali lagi untuk memastikan kelabang kelabang tadi masih mengikutiku. Bagus, tidak ada tanda tanda dari mereka.

Aku mengatur jaringku untuk membuat rumah sederhana.

Disaat aku menyelesaikan jaring untuk sedikit menjamin keselamatanku, semua energiku terkuras, dan aku pingsan.

Wow, aku mungkin mendapat sedikit rasa trauma.

Kelabang kelabang tadi mungkin lemah secara individu, tapi gerombolan itu benar benar sebuah ancaman.

Jika banyak dari mereka datang padaku sekaligus, tidak akan ada yang bisa kulakukan.

Plus, mereka juga menimbulkan paralysis. Jika aku tergigit sekali, aku mungkin menjadi mangsa yang sudah tidak bisa bergerak.

Setelah itu, yang bisa kulakukan hanya menunggu mereka memakan diriku.

Memikirkannya saja sudah membuatku ngeri.

Aku harusnya berpikir lebih hati hati kenapa disana banyak sekali kelabang.

Atau mungkin aku harusnya menyadari kurangnya monster lain di daerah sana.

Mengingat kembali, itu cukup aneh karena tidak ada predator lain disana ketika banyak sekali makanan yang tersedia. Aku sudah mempertimbangkannya mungkin monster lain tidak ingin memakan mereka karena racun paralysis nya, tapi di dungeon yang penuh dengan monster beracun, itu terlihat hanya alasan yang tidak mendasar.

Lebih seperti, monster lain menghindari area itu karena tahu gerombolan kelabang tinggal disana, atau masuk secara tidak sengaja dan termakan.

Mengingat bahkan kecepatanku hampir tidak cukup untuk membuatku kabur, itu mustahil untuk monster yang lambat. Mereka akan mencoba lari tapi terkejar dalam sekejap, dan ketika mereka tergigit dan membeku, banyak kelabang yang mengerumuni mereka dan… (Membeku disini maksudnya nggak bisa gerak)

Menaaakutkan.

Aku tebak, bahkan monster kelas rendah juga punya cara menutupi kekurangan mereka.

Di pertarungan normal, aku disisi yang lemah, tapi jika aku membuat jaring, aku bisa menjebak dan mengalahkan monster yang lebih kuat dariku.

Jadi hanya karena terlihat lemah bukan berarti kamu bisa santai santai.

Anggap saja peristiwa kali ini sebagai pelajarannya.

Lagipula, aku masih bisa hidup, dan aku sudah cukup kenyang sebelum insiden itu.

Aku menaikkan beberapa level dan yang lainnya juga.

Meskipun, setiap naik level berganti kulit, aku tidak merasa bertambah besar.

Normalnya pergantian kulit pada hewan membantu mereka untuk tumbuh, kan?

Maksudku, secara teknik aku memang tumbuh dalam arti naik level, tapi ukuran tubuhku tidak berubah. Setelah melihat Ibu raksasaku ketika baru menetas, aku mendapat ide kalau aku akan sebesar itu juga…

Tapi sejauh ini, tidak ada tanda tanda itu akan terjadi.

Sejak dunia ini punya level dan sejenisnya, mungkin evolusi juga ada, atau yang lainnya?

Oh, benar, ngomong ngomong soal level…

Setelah aku menilai gerombolan kelabang, skill Appraisalku naik level.

Inikah yang mereka panggil keberuntungan?

Sebelum sebelumnya, aku selalu melihat ke hasil Appraisal diriku secara terus menerus. Aku jelas tidak punya waktu untuk itu ketika aku dikejar oleh gerombolan kelabang.

<Small lesser taratect LV 7 Tanpa Nama Status: Lemah>

Apa yang kau maksud, “Status: Lemah”?! Itu sangat tidak jelas!

Plus, memanggilku lemah itu… Yah, aku yakin aku sudah menyadarinya. Tapi bisakah kamu menggunakan kata kata yang lebih baik?

Fakta kalau Appraisalku mengatakan diriku lemah lebih dari cukup untuk bukti kalau aku hanya makhluk rendahan di standar dunia ini.

Sigh… ini mengesalkan.

Tidak, tunggu. Bukankah aku baru saja memutuskan kalau kamu tidak bisa meremehkan seseorang karena dia tidak terlalu kuat?

Aku setidaknya punya benang.

Bahkan jika tubuhku lemah, selama aku punya benang laba-labaku, mungkin, aku tidak akan terkalahkan. Mungkin.

Jika kamu melihat dari sudut pandang itu, aku tidak benar benar lemah, kan?

Maksudku, aku ambigu, tapi bisa kubilang aku ini cukup kuat…

Aku bisa menjebak monster dengan benangku, mendapat keuntungan dari serangan dadakan, dan menggigit dengan taring beracunku ketika target sudah tak bisa bergerak.

Yah. Harus kuakui, aku bermain curang. Tapi aku tidak punya banyak pilihan, sejak banyak sekali kekurangan dipertarungan langsung. Jadi mudahnya, aku akan melakukan apapun yang kubisa.

Aku hanya perlu memastikan bahwa aku yang mengatur jalan pertarungan, menggunakan kekuatanku.

Ah, jika selama ini semuanya berjalan begitu, aku tidak akan pernah dapat masalah.
Ugh, aku sangat Lelah. Ini waktunya untuk tidur.



Aku sudah bangun.

Aku bahkan belum merasa istirahat sepenuhnya. Tapi mataku tiba tiba terbuka.

Perasaan apa ini? Aku tidak tahu kenapa, tapi instingku mengatakan bahaya akan terjadi.

Cepat, aku berdiri dan menambang benang pada jaringku. Ketika aku menyadari sumber dari firasat tadi.

<Elroe baladorado LV 9: Status Appraisal Gagal>

Itu ular yang besar.

Dia terlihat cukup besar untuk memakan manusia dengan mudahnya, dan punya tubuh setidaknya sepanjang 30 kaki(9 m).

Normanya, dia terlihat kuat. Apalagi, dia level 9.

Sampai sekarang, monster terkuat yang pernah kulihat itu di level 4. Jadi ini pasti loncatan yang besar.

Dari segi spesies, keuntungannya sudah jelas. Disamping itu, ditambahkan dengan level yang tinggi, berarti jika aku melawannya dengan benar dan adil, aku tidak akan punya kesempatan.
Aku mengeluarkan keringat dingin. Aku ini seperti katak yang tertangkap oleh ular. Kecuali aku ini laba laba.

Tubuhku kaku karena ketakukan, tapi aku memaksanya untuk bergerak. Pelan pelan, aku mencoba untuk mundur agar tercipta jarak diantara kita.

Tapi ular itu tidak demikian.

Terus maju ke jaring diantara kita, kepalanya mendorong kedepan!

Normalnya, dia akan tertangkap di jaring. Tapi malah, ular itu berhasil menerobosnya!

Aku berbalik dan lari secepat mungkin, cepat seperti kelinci yang ketakutan. Aku membuat jalur darurat untuk kabur dengan tergesa gesa saat ular itu menerobos penghalang yang pertama dan menyerang ketempatku berada tadi.

Instingku memperingati untuk lari. Tapi aku tidak.

Jadi begitu. Ular itu terikat di jaring jaring.

Dia bisa melubangi benang, tapi dia tidak bisa melepaskannya secara bebas.

Jaring yang utuh dan rusak sekarang mengikat ke tubuh ular tersebut.

Ini bekerja! Ini kelebihan yang kubutuhkan.

Aku menempel ke tubuh ular yang sedang menggeliat.

Disaat aku menggigitnya, aku mulai membuat lebih banyak benang dari pantatku. Entah bagaimana aku bisa menembus sisik kerasnya dan menusukkan taring beracunku pada tubuhnya! Ular itu meronta lebih keras saat rasa sakit dari racun menyebar.

Selagi aku melilitnya dengan lebih banyak benang, dia meronta lebih keras.

Tubuku terbanting ke tembok dan lantai berkali kali oleh ular itu, tapi aku bertahan sekuat tenaga dan tekadku!

Bar stamina kuningku sudah tinggal sedikit. Setiap kali aku terbanting, Bar hijau HP ku juga berkurang.

Dan setiap kali aku membuat benang, bar stamina merah ku juga berkurang.

Jika bar merah sampai habis, aku mungkin tidak akan bisa membuat benang lagi.

Jika itu terjadi, ini hanya menunggu waktu saja sampai ular berhasil lepas dari lilitan benangku.

Aku harus mengalahkan monster ini sebelum itu terjadi. Aku menggunakan semua tenagaku untuk menggigitnya dan mengeluarkan lebih banyak benang.

Rontaan ular sudah mulai melemah, pelan tapi pasti.

Ketika bar kuningku sudah lama habis dan bar merahku turun hingga tersisa 10%, akhirnya ular itu diam.

Itu yang terjadi ketika kamu meremehkan orang lemah!

<EXP sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Individu small lesser taratect telah meningkat dari LV 7 ke LV 8>

<Semua attribute dasar meningkat>

<Bonus keahlian skill dari naik level diperoleh>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Pain Resistance LV 1] berubah menjadi [Pain Resistance LV 2]>

<Skill point didapatkan>

<EXP sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Individu small lesser taratect telah meningkat dari LV 8 ke LV 9>

<Semua attribute dasar meningkat>

<Bonus keahlian skill dari naik level diperoleh>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Poison Fang LV 5] berubah menjadi [Poison Fang LV 6]>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Night Vision LV 9] berubah menjadi [Night Vision LV 10]>

<Kondisi sudah terpenuhi. Skill [Vision Expansion LV 1] telah didapatkan dari skill [Night Vision LV 10]>

<Skill point diperoleh>

Wow, itu cukup banyak.

Aku tebak ketika kamu mengalahkan musuh yang kuat kamu akan mendapatkan banyak EXP sama seperti di dunia manapun.

Aku bahkan naik dua level.

Ular itu jelas musuh yang kuat. Jika aku melawannya langsung, aku tidak punya sedikitpun kesempatan.

Dia punya tubuh yang kuat dan pertahanan yang kuat dengan sisik yang melindunginya. Dinilai dari cara dia menembus jaringku, kecepatannya mungkin cukup cepat. Dia mungkin lebih cepat dariku.

Plus, ular itu sama sama punya racun. Tidak diragukan lagi ular itu juga beracun.

Jujur, bahkan ketika dia sudah tertangkap di jaringku, kesempatan menangku mungkin fifty-fifty.

Semua lukaku sudah sembuh ketika aku naik level dan berganti kulit, tapi sebelum itu, HP ku sudah sangat rendah. Aku juga hampir kehabisan stamina. Tadi itu nyaris saja.

Tapi semua hal tadi terbayar dengan hadiah yang bagus.

Ketika aku berlebihan berburu kelabang, aku pikir aku sudah hampir dilevel 8, tapi aku tidak pernah menyangka akan mencapai level 9 dengan sekali jalan.

Aku sangat senang karena naik level, dan skillku juga banyak yang naik, juga.

Tidak ada salahnya memiliki Pain Resistance, dan Poison Fang yang termasuk salah satu kartu trufku selain dari Spider Thread.

Ketika skill Poison Fang ku bertambah kuat, itu berarti daya serangku juga meningkat dijumlah yang sama.

Atau, dengan kata lain, Poison Fang adalah satu satunya cara untukku menyerang.

Dia mungkin akan menggigit balik padaku jika aku melawan musuh yang punya Poison Resistance tinggi. Tidak ada permainan kata yang kupakai.

Tapi yang mengambil perhatianku di banyaknya yang naik level adalah skill Night Vision.
Yeah. Kupikir lagi, masuk akal kalau aku punya skill itu.

Ini mungkin alasan kenapa dungeon ini hanya terlihat sedikit gelap walaupun kurangnya pencahayaan.

Sekarang skillku sudah naik segitu, dan pemandangan disekitarku menjadi jelas terlihat.

Jadi 10 harusnya menjadi level tertinggi skill. Tidak ada penjelasan lebih hal ini.

Kecuali kalau level 10 itu hanya max level dari skill Night Vision dan tidak dengan skill lainnya.

Plus, aku mendapatkan skill Vision Expansion, aku pikir ini bonus karena Night Vision level 10. Ini cukup bagus, tapi jujur saja, aku tidak tahu ini skill untuk apa.

Dinilai dari namanya, kamu akan berpikir sudut pandangku akan lebih luas sekarang, tapi sepertinya bukan itu.

Yah, ini bukan pertama kalinya aku mendapatkan skill yang efeknya tidak kuketahui hanya dari namanya saja.

Ini akan luar biasa jika aku bisa menggunakan Appraisal ke skill skill untuk menghindari masalah seperti ini, tapi aku tidak bisa.

Salah satu kondisi dari Appraisal sepertinya aku hanya bisa mendapat info dari benda yang terlihat.

Jadi semua informasi yang kupunya tentang skill saat ini adalah yang Divine Voice(sementara) mau katakan padaku.

Sejak aku tidak bisa melihat skill sebagai berbagai bentuk, aku tidak bisa menilai mereka. Sejak hasil dari penilaianku selalu muncul dalam otak, informasi ini dihitung sebagai “terlihat”, seperti itu.

Tapi jika aku menaikkan level skillku lebih jauh lagi, mungkin skill akan muncul didalam pengecekan status Appraisal, dan lalu aku mungkin bisa memeriksa mereka.

Sekarang, sejak aku akhirnya bisa mendapatkan makhluk besar ini, aku pikir aku harus memakannya.

Pertama, aku membangun ulang rumah sederhanaku jadi monster lain tidak akan menyerang saat aku makan.

Menimbang betapa besarnya ular itu, aku mungkin tidak akan bisa memakannya dalam sekali makan, jadi aku putuskan untuk menetap diarea ini sampai aku menghabiskan semuanya.

Lalu, aku membuat jaring sedikit lebih hati hati dibandingkan dengan rumah sementaraku.

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Spider Thread LV 6] berubah menjadi [Spider Thread LV 7]>

Hari ini sepertinya hari keberuntunganku.

Skill Spider Thread ku, yang sudah lama tidak meningkat, akhirnya naik level.

Mungkin menggunakannya terlalu banyak diwaktu melawan ular terbayarkan.

Selain itu, sekarang dua skill utamaku, Poison Fang dan Spider Thread, sudah naik level diwaktu yang sama.

Jujur saja, ini mungkin akan lebih berpengaruh ke kemampuan bertarungku lebih dari peningkatan status dasar yang didapatkan saat naik level.

Aku sedang di mood yang bagus dan sudah siap untuk makan.

Oh, tapi sebelum itu, aku akan menyingkirkan sisik ular. Sisik sisik itu terlalu keras untukku makan.

Whew, pelepasannya selesai! Wow, melelahkan. Ini membutuhkan lebih banyak tenaga dari yang kupikirkan.

Karena sisiknya sangat keras dan kuat menempel, tadi menghabiskan cukup banyak waktu.

Bar merah, yang penuh kembali disaat naik level, sudah turun ke seperempat lagi.

Menunjukkan betapa kerasnya pekerjaan itu.

Tapi sekarang aku bisa memakannya! Tanpa basa basi lagi, aku makan.

Ew, tidak enak!

Ini pahitnya gila. Mungkin artinya itu racun, huh?

Menimbang betapa pahitnya ini, ular ini pasti punya racun yang kuat. Mungkin akan jadi hal yang buruk kalau dia menggigitku.

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Poison Resistance LV 5] berubah menjadi [Poison Resistance LV 6]>

Bagus. Ini jelas berasa tidak enak, tapi demi skill, ini makanan yang hebat.

Ini sudah beberapa hari sejak aku mengalahkan ular.

Setidaknya, aku pikir begitu. Karena tidak ada cara untuk mengetahui waktu yang terlewati didalam dungeon.

Bagaimanapun juga, hidupku baru baru ini cuma makan dan tidur.

Aku masih belum selesai memakan ular, dan mangsa baru terus terusan tertangkap di jaring jaringku, jadi aku tidak berpetualang bahkan jika aku ingin. Aku hanya berencana istirahat sebentar, tapi keadaan menjadi mengerikan.

Kalau terus begini, kehidupan no life ku akan kambuh.

Aku menatap ke gunungan mangsa yang kutangkap beberapa hari ini.

Yeah, gunungan. Gunungan… di bahasa jepang, itu yama… Yamada. Jika dipikirkan, bukankah ada yang bernama Yamada diantara mantan teman sekelasku?

Yah, itu tidak penting sekarang.

Bagaimanapun, mangsaku menumpuk sampai menjadi gunung.

Ini adalah hasil dari penempatan semua mangsa yang tertangkap di jaringku.

Kembali saat di rumah pertamaku, aku memakan mangsaku sesudah aku menangkapnya, tapi aku tidak bisa melakukan itu sebelum aku selesai memakan ular, karena itu berakhir menjadi gunungan.

Belum ada seseorang yang berhasil menembus jaringku seperti ular, jadi aku bisa mengalahkan mereka cukup mudah.

Satu diantara mereka terlihat kuat di level 6, tapi sekarang dia menjadi bagian dari tumpukan mangsaku.

Yah, level yang tinggi bukan berarti dia kuat.

Aku dilevel 9 sekarang. Di level yang sama seperti ular. Namun, ular punya banyak kelebihan pertarungan langsung.

Faktanya, tanpa benangku, aku mungkin tidak bisa mengalahkan monster kelas rendah.

Aku mulai berpikir kalau ras dari makhluk hidup itu sepenting level. Bahkan di level yang sama, jika salah satunya berada di spesies yang superior, lalu tidak akan ada peluang.

Contoh ekstremnya, bahkan jika laba laba raksasa itu, yang mungkin monster terkuat yang pernah kulihat, ternyata level 1, aku masih belum bisa mengalahkannya.

Terlepas dari level kita, dengan musuh yang sebesar itu, tidak ada strategi yang bisa kugunakan untuk menghentikan kehancuran instanku.

Jadi selain dari perbedaan level, ada juga perbedaan besar di kemampuan bertarung diantara aku dan ular.

Bisa dikatakan, tiga perempat dari tubuh ular sudah menghilang ke perutku. Haruskan aku melihatnya dengan tiga perempat sudah selesai atau tinggal seperempat yang masih harus kumakan? Aku juga masih punya gunungan mayat monster untuk dimakan setelah ini, jadi mungkin lebih baik pergi setelah menyelesaikan ini.

Dengan persediaan yang banyak ini, mungkin ini akan busuk terlebih dahulu sebelum aku bisa memakan semuanya.

Tapi aku harusnya punya skill Rot Resistance, jadi memakan makanan busuk mungkin tidak akan terlalu bermasalah untukku.

Faktanya, itu mungkin lebih baik untuk memakannya sedikit untuk menaikkan level skillku.
Rasanya?

Menimbang semua rasa tidak enak racun yang selama ini kumakan, aku cukup yakin bisa menahan rasa makanan yang sedikit berbeda kali ini.

Okay.

Seperti yang kupikirkan, aku tidak bisa meninggalkan tempat ini sampai aku selesai memakan tumpukan makanan ini. Jika aku bisa menyelesaikan ular terlebih dahulu, monster lainnya bukan masalah besar, jadi aku cukup yakin aku bisa mengatasinya.

Selain itu, jika aku tidak memaksa diriku menyelesaikan ini semua, aku benar benar akan menjadi no life lagi.

Aku awalnya berencana untuk memodifikasi rumah ini, tapi aku sudah menghabiskan waktu terlalu lama disini, rumah ini akan menjadi sebesar rumah sebelumnya.

Sedari tadi aku merenungkan segalanya, aku merasa getaran lewat benangku. Sesuatu tertangkap di jaringku lagi.

Oh wow. Sekarang aku akan punya lebih banyak makanan.

Aku tidak pernah membayangkan kalau aku berada disituasi dimana aku harus makan terlalu banyak.

Pokoknya, aku menuju ke tempat mangsaku.

Tampaknya dia meronta ronta cukup kuat. Mungkin aku menangkap sesuatu yang besar?

Jika begitu, aku mungkin akan menetap lebih lama lagi.

Aku harap ini sesuatu yang kecil. Ini sebenarnya masalah yang aneh.

<Elroe randanel LV 3: Status Appraisal Gagal>
<Elroe randanel LV 3: Status Appraisal Gagal>
<Elroe randanel LV 4: Status Appraisal Gagal>

Jadi aku sebenarnya menangkap tiga monster. Ah, ketiga monster monster ini juga muncul dirumah lamaku.

Apakah spesies monster ini selalu berpetualang bertiga?

Bagaimanapun juga, ini mungkin lebih buruk ditimbang menangkap monster besar. Kebanyakan di kuantitas daging, iya itu.

Untuk sekarang, aku menambah banyak benang dan jaring untuk mencegah pergerakan mereka sebelum membawanya.

Ini adalah teknik baru yang baru kubuat.

Lebih efisien ditimbang harus memotong potongan jaring setiap saat.

Lalu aku membuat sebuah jaring baru dan kembali ke tengah rumahku dengan sambil menyeret monster.

Oof, membawa mereka bertiga sekaligus itu berat. Aku seharusnya membawa mereka satu persatu, walaupun itu lebih merepotkan.

Heave-ho! Oh, ini menjengkelkan.

Tubuhku sedikit terasa sakit. Ternyata, HP ku telah berkurang.

Sialan! Untuk saja aku punya monster ini untuk pelampiasan. Ini terdengar tidak rasional, tapi aku tidak terlalu peduli.

Dan: Chomp! Chomp! Chomp!

<EXP sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Individu small lesser taratect telah meningkat dari LV 9 ke LV 10>

<Semua attribute dasar meningkat>

<Bonus keahlian skill dari naik level diperoleh>

<Skill point didapatkan>

<Kondisi terpenuhi. Individu small lesser taratect sekarang bisa berevolusi>

…Apa itu tadi?

Disaat naik level, aku mendapat informasi yang sangat membingungkan.

Evolusi, kata dia? Apakah itu seperti yang kupikirkan? Seperti di series game tertentu dimana kamu membesarkan pocket-monster?

<Ada beberapa pilihan untuk berevolusi. Tolong pilih diantara pilihan berikut. Lesser taratect Small taratect>

Wh-whoa. Okay, beri aku waktu. Tunggu sebentar.

Biarkan aku memikirkan ini dulu. Ini bisa menjadi titik balik penting bagi kehidupan seseorang. Meskipun aku ini laba-laba, bukan orang.

Bagaimanapun juga, aku tidak bisa meremehkan pilihan ini.

Evolusi, huh? Yah, itu keren. Sejak dunia ini mirip dengan game, itu tidak terlalu mengejutkan untuk menemukan hal seperti ini, ya seharusnya. Jika aku mulai berbicara tentang itu, aku tidak akan berhenti.

Jadi jika aku berevolusi, bukankah itu artinya aku akan menjadi kuat juga? Jika pilihan untuk evolusi ada untukku, tidak masuk akal untuk tidak mengambil kesempatan itu.

Jadi. Lesser taratect atau small taratect.

Dilihat dari namanya, tidak terlihat banyak perbedaan besar. Jadi mana yang lebih dari: “lesser” atau “small”?

Oh, jika saja Appraisal bisa digunakan ke Divine Voice(sementara)! Lalu aku bisa memahami perbedaannya dengan mudah.

Hmm. Yah, mungkin aku akan menebak nebak?

Tebakanku adalah lesser taratect adalah evolusi kedewasaan. (TL : mungkin maksudnya lesser taratect itu evolusi terakhir abis itu selesai)

Walaupun itu hanya mengeluarkan kata small dari nama evolusi tersebut.

Jadi yang satunya adalah small taratect yang dihilangkan bagian kata lesser. Apakah itu berarti aku akan menjadi spesies yang lebih superior?

Tapi sejak kata small masih ada, aku mungkin masih menjadi spesies yang belum dewasa.

Harusnya itu yang menjadi perbedaannya, kupikir. (TL : Bagian evolusi ini membingungkanku jadi jika ada salah kata saya minta maaf)

Dalam hal itu, ini mudah. Small taratect yang harus kupilih, kan?

Setelah semua, aku tidak ingin berevolusi dan tetap menjadi spesies rendah. Selain itu, bukankah small taratect berarti ada evolusi lanjutannya, kan? Seperti, contohnya, hilangnya kata small dan benar benar menjadi taratect.

Aku tidak tahu seberapa banyak aku akan berubah dari berevolusi, tapi setidaknya, aku yakin itu akan membuatku lebih kuat. Dengan itu aku mungkin harus memilih satu yang punya potensi untuk tumbuh.

Lesser taratect mungkin juga bisa berevolusi, tapi aku tidak ingin memilih ini hanya karena harapan yang tidak pasti.

Selain itu, aku tidak tahu seberapa besar tubuhku jika aku memilih menjadi lesser taratect, yang mana itu menakutkan.

Jika aku berevolusi menjadi dewasa, itu mungkin berarti aku akan menjadi lebih besar.

Aku tidak berpikir aku tiba tiba akan menjadi besar seketika saat aku memilih wujud selanjutnya, tapi aku tidak bisa yakin.

Lagipula, ini dunia fantasy, jadi aku tidak bisa mengesampingkan hal seperti: “Aku berevolusi! BOOM! Sekarang aku raksasa!”

Dan jika itu mungkin, aku tidak ingin mengambil resiko.

Aku tidak yakin aku tiba tiba akan sebesar ukuran laba laba raksasa, tapi jika aku menjadi terlalu besar untuk muat di jalanan ini, itu benar benar akan menjadi masalah.

Aku pernah lihat monster besar finjicote sebelumnya, tapi itu hampir mengisi sepuluh kaki luas dari jalanan.

Kelihatannya susah untuk berjalan jalan seperti itu.

Aku tebak monster itu biasanya hidup di tempat yang luas, dan dia hanya kebetulan nyasar ke jalan yang sempit.

Jadi menjadi besar dan bergerak bebas adalah kemungkinan nyata disini. Dengan hal ini, aku akan lebih baik untuk tetap diukuranku. Itu alasan lain untuk memilih small taratect (TL : kalimat pertama itu mungkin salah)

Okay. Itu sudah menentukannya. Aku akan berevolusi ke small taratect!

<Individu small lesser taratect akan berevolusi menjadi small taratect>

Oh, okay. Evolusiku dimulai cukup cepat.

Divine Voice(sementara) selalu saja tiba tiba, tapi aku harap dia akan memberiku sedikit waktu untuk menyiapkan mental untuk hal hal seperti ini.

Maksudku, ini evolusi he-bat-ku…



<Evolusi telah selesai>

<Individu ras sudah berubah menjadi small taratect>

<Semua attribute dasar meningkat>

<Keahlian skill dari berevolusi diperoleh>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Taboo LV 1] berubah menjadi [Taboo LV 2]>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Heretic Magic LV 1] berubah menjadi [Heretic Magic LV 2]>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Rot Resistance LV 1] berubah menjadi [Rot Resistance LV 2]>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Skanda LV 1] berubah menjadi [Skanda LV 2]>

<Skill point didapatkan>

Ap ?! Huh? Apa?!

Barusan aku tertidur?

Tidak, tadi lebih seperti kesadaranku tiba tiba hilang sementara atau terganggu atau semacamnya?

Itu harusnya efek dari evolusi, kan?

Tunggu sebentar, Divine Voice(sementara), jika aku pingsan ketika berevolusi, sedikit peringatan akan lebih baik!

Huh? Lalu aku sudah selesai berubah?

Sejauh yang bisa kukatakan, tidak terlihat banyak perbedaan…

Oh, Appraisal diriku terhenti.

Okay, waktunya untuk mengecek diriku untuk melihat apa yang terjadi.

<Small taratect LV 1 Tanpa nama Status: Lemah>

Oh! O-oh? Ap-apaa?

Nama spesiesku berubah, jadi evolusi sepertinya berhasil.

Tapi level 1? Jadi levelmu akan terulang ketika kamu berevolusi? Uh, statusku tidak turun atau sejenisnya kan? Statusku juga belum berubah dari “lemah”, jadi aku tidak tahu. Tunggu, masih lemah? Aw, ayolah… (TL : status yang pertama maksudnya kaya str, agi, int dkk, sedangkan status yang kedua itu kaya nunjukin keadaan dia)

Yang paling mengkhawatirkan adalah bar merah stamina yang terlihat hampir kosong sekarang.

Itu mungkin yang menyebabkan aku merasa sangat lemas dan lapat. Aku sepertinya menggunakan banyak energi untuk berubah? Untung saja aku punya banyak persediaan.

Akhirnya, evolusiku berhasil, tapi itu menjadi hal yang beresiko.

Aku pingsan dan hampir kehabisan energi.

Jika aku mendapat kesempatan seperti ini lagi, aku akan membuat beberapa persiapan dahulu.

Berkat aku kehilangan banyak stamina dari berevolusi, aku menjadi ingin makan.

Pertama, apa yang tersisa dari ular.

Makhluk besar ini memakan banyak waktu untuk dimakan sebelumnya, tapi sekarang itu masuk ke perutku dengan mudahnya.

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Poison Resistance LV 6] berubah menjadi [Poison Resistance LV 7]>

Disaat aku selesai memakan ular, skill Poison Resistanceku naik level.

Itu membuat skill ini naik dua level sekaligus berkat ular ini. Yum yum.

Sebelum aku berevolusi, makanan itu akan membuat diriku penuh dan kenyang, tapi sekarang itu hanya berefek kecil sampai aku membayangkannya kalau makanan itu hilang disuatu lubang. Ini seperti setiap kali aku makan, makanan itu menghilang entah kemana.

Sebagai gantinya, bar merah staminaku pulih sedikit sedikit.

Jadi bahkan setelah aku memakan ular, perutku masih belum penuh. Faktanya, aku masih cukup lapar. Bar merah staminaku juga masih jauh dari kata penuh.

Untungnya, aku punya gunungan daging monster ditempat tinggal ini.

Sebelum evolusi ku, aku sudah sangat khawatir bagaimana aku akan memakan itu semua.

Jelas makanan sebanyak ini akan cukup untuk memuaskanku bahkan dengan tambahan dimensi didalam perutku.

Jadi aku mulai makan.

Aku makan. Dan makan. Dan makan.

Aku menelan itu semua seperti besok itu akan kiamat.

Dikehidupanku sebelumnya, aku biasanya tidak punya banyak nafsu makan, tapi aku tebak itu tidak terlalu buruk untuk menjadi rakus didunia ini.

Aku berasa seperti aku bisa mengikuti kontes makan sekarang! Serius, apa yang terjadi dengan perutku?

Aku jelas makan lebih banyak dari berat badan seluruh tubuhku, tapi aku masih bisa makan lagi?

Yang benar. Perutku tidak benar benar terhubung ke dimensi yang terpisah, kan?

Aku tahu memikirkan itu semua tidak akan menyelesaikan apapun, tapi kamu tidak mungkin tidak khawatir ketika tubuhmu sendiri yang jadi bahan bicaranya.

Aku tidak akan mencari tahu tentang berapa lama aku mengkhawatirkan itu, dan itu benar benar mulai menggangguku…

Argh! Jangan pikirkan itu! Jangan pikirkan apapun, fokus makan!

Aku makan. Makan. Dan makan.

Dan mak… Oops, sudah tidak ada yang tersisa.

Huh? Benarkan aku memakan semua makanan yang kukumpulkan?

…Aku melakukannya, ya? Maksudku, itu semua sudah hilang.

Yang benar?

Perutku masih 80% penuh. Itu yang bar merah stamina katakana. Jadi tadi masih belum cukup untuk benar benar mengisi perutku?

Evolusi ternyata menakutkan. Kebanyakan dari staminaku terpakai.

Jika evolusi selanjutnya juga dilevel 10, aku mungkin akan menyiapkannya terlebih dahulu saat aku dilevel 9.

Kali ini, aku beruntung karena berevolusi di keadaan yang sempurna, tapi biasanya, itu tidak akan selancar ini jika tidak dipersiapkan terlebih dahulu.

Hah, sungguhAku lega, aku bisa mengalahkan ular waktu itu.

Jika tidak, aku tidak akan membuat rumah baru dan menyimpan semua makanan ini.

Terima kasih banyak, ular!

Yah, lagipula, kebanyakan aku sudah pulih, tapi perutku masih belum kenyang. Dan sejak aku sudah memakan seluruh stok makanan, tidak ada alasan lagi untuk tetap tinggal lebih lama disini.

Waktunya pergi dari kehidupan rumahan!

Dan sekali lagi aku berangkat menuju perjalanan tidak jelas ini.

Terima kasih, rumah keduaku.

Kamu yang aslinya hanya untuk tempat beristirahat sementara, tapi malah berakhir tinggal lebih lama dari yang kurencanakan.

Selamat tinggal!

Aku pergi dengan semangat yang tinggi.

Sekarang, hal pertama yang harus kulakukan adalah mencari mangsa untuk mengisi perut. Setelah itu, yah, aku mungkin akan berpetualang acak seperti biasa, tapi aku juga ingin mencari pintu keluar dari dungeon ini jika mungkin.

Jika aku mendapat kesempatan berevolusi lagi, aku mungkin akan menjadi lebih besar.

Bahkan evolusi kali ini, yang tidak merubah banyak penampilanku, masih punya efek yang besar padaku. Ini menjadi semakin mungkin di evolusi selanjutnya, aku mungkin akan tiba tiba berubah menjadi besar atau sejenisnya.

Yang mana, aku sedikit khawatir tentang cukup tidaknya saat masuk ke jalan jalan kecil ini.

Jika mungkin, setidaknya aku ingin pindah ke tempat yang lebih besar. Jadi pilihan terbaiknya mungkin pergi keluar. Untuk satu hal, jika aku dengan bodohnya membuat diriku sangat besar didalam dungeon ini dan pintu keluarnya ternyata kecil, aku mungkin tidak akan bisa keluar.

Masalahnya hanya jika aku sampai dipintu keluar, ada banyak kesempatan kalau aku akan bertemu manusia yang sedang lewat.

Tapi akhirnya, aku tidak benar benar ingin menghabiskan seluruh hidupku didalam labirin ini.

Laba laba raksasa yang kulihat ketika aku baru lahir mungkin sekitar 100kaki(30m), diperkirakan dari besar tubuhku, jadi dia mungkin hanya bisa sedikit bergerak di labirin ini, apalagi keluar. (TL : bentar… maksudnya 100 kaki itu berdasarkan kaki dia? Bukan standar normal bumi?)

Jika aku terus berevolusi dari wujud ini ke wujud selanjutnya, aku mungkin akan berakhir seperti itu, jadi aku benar benar ingin keluar sebelum itu terjadi.

Seperti yang kukatakan, laba laba raksasa sepertinya seekor boss monster. Akankah aku juga akan berukuran seperti itu suatu hari nanti? Aku penasaran berapa banyak evolusi yang dilakukan. Jika benar begitu, aku mungkin bisa mengalahkan manusia tanpa berkeringat, huh?
Tapi jika aku melakukan itu sekarang, aku tidak akan bisa pergi keluar!

Setengah diriku sangat bersemangat dengan ide menjadi sangat besar, dan setengah diriku lainnya khawatir tentang itu. Ini perasaan yang rumit.



Comments

Popular posts from this blog

idstori situs informatif untuk kebutuhan anda

Informasi sejarah dunia terlengkap hanya di sezaman

Yoo In Na and Jennie BLACKPINK become the Top Most Popular Korean Female Ad Models in March