(5) Pertarungan dengan Monster Pertamaku.


-----------------------------------


Tromp, tromp. Kakiku mulai terasa lelah.

Sebagian karena kelelahan berlari cukup lama dengan kecepatan penuh, tapi keterkejutanku adalah faktor terbesarnya.

Aku kehilangan rumah berhargaku.

Berubah menjadi laba-laba dan harus memakan makanan yang tidak enak membuat hati baja ku terganggu, tapi sekarang ada lubang kecil tepat ditengahnya.

Ah…aku tahu mungkin akan ada waktu ketika aku harus pergi dari rumahku, tapi sekarang itu menjadi nyata, aku benar benar terkejut.

Aku berasumsi masih mempunyai waktu lebih lama, yang malah membuatnya semakin buruk.

Setidaknya, aku berharap aku bisa tinggal dirumah itu sampai setidaknya aku mencapai level 10.

Waaah… waaaaah… waaaaaaah!

Oke, cukup merengeknya. Waktunya untuk move on.

Pertama, aku harus memutuskan apa yang akan kulakukan. Disini ada beberapa pilihan:

1.Membuat rumah kembali di tempat yang berbeda.
2.Tetap berjalan tanpa tujuan di dungeon ini.
3.Mencoba untuk mencari pintu keluar.

Cuma itu yang ada dipikiranku.

Dari sudut pandang keamanan, pilihan nomer satu yang terbaik. Tapi, aku merasa bijak untuk menolaknya.

Mempunyai sebuah rumah memang menakjubkan.

Selain memuaskan semua kebutuhanku untuk makanan dan perlindungan, itu memberiku kehidupan dimana aku hampir tidak perlu bergerak sama sekali. Aku akan mengatakan bahwa ini adalah surga yang ideal.

Namun, jika aku terus tetap merasa puas, aku mungkin akan berakhir tidak bisa berbuat apapun.

Mental dan fisik.

Jika aku hanya berburu dari tempat yang aman seperti rumahku, aku akan berubah menjadi pemalas tanpa kemampuan untuk bisa mengatasi masalah darurat yang mungkin muncul.

Situasi saat ini cukup untuk bukti itu tadi.

Dalam situasi ini, jika aku bertemu musuh yang bisa menembus benangku, pilihan yang bisa kupilih hanyalah lari.

Itu tidak bagus. Tidak jika aku ingin selalu depresi setiap kali aku harus meninggalkan rumahku.

Lebih dari semuanya, aku merasa abu rumahku yang hancur dalam hatiku.

Tidak. Aku tidak akan membiarkan diriku terus melarikan diri seperti ini. Itu benar: Aku frustasi.

Aku berakhir dengan rumahku yang sebelumnya dihancurkan dan aku tidak bisa melakukan apapun tentang itu. Sangat menyedihkan bahwa sebagian diriku menerima melarikan diri sebagai tindakan normal.

Saat ini, pikiranku adalah meninggalkan segalanya dan lari.

Tapi apa yang akan aku dapatkan sekarang setelah itu semua sudah terjadi?

Tidak ada, kecuali rasa malu dan penyesalan!

Bagaimana aku mungkin untuk melarikan diri lagi?

Tidak mungkin aku akan bisa menjalani kehidupan ini lagi.

Aku tidak kesal hanya karena rumahku nyaman. Itu adalah tempat yang begitu penting bagiku.

Ini mungkin klise, tapi itu adalah tempat dimana aku berada.

Aku tidak punya tempat seperti itu di kehidupanku yang lalu. “Keluarga” itu hanya lelucon, dan aku tidak cocok disekolah. Aku suka bermain game, tapi akhirnya, itu hanya dunia fiksi. Aku tidak berada dimanapun didunia nyata. Keberadanku sudah lepas dari tantangan besar, atau itulah yang kukatakan.

Aku membuat sarang laba-labaku sendiri, untuk diriku sendiri.

Itu tempat hanya untukku, dimana aku tidak merasa khawatir dengan apa yang orang lain pikir. Dan sekarang itu sudah diambil dariku. Itu seperti diriku telah dicuri. Jika aku menyerah sekarang, aku tidak akan bisa mengembalikan kebanggaan dan martabatku.

“Hidup saja sudah senang?”

Ha! Itu hanya kebodohanku, orang Jepang yang cinta kedamaian.

Jika aku harus hidup tanpa kebanggaan, aku sama saja mati.

Aku menyadari itu semua sekarang.

Rumahku sudah hilang. Kebanggaanku tersakiti.

Aku harus menjadi lebih kuat agar tidak mempermalukan diriku seperti ini lagi.

Dan jika aku ingin melakukan itu, aku tidak boleh hanya bersembunyi di rumah baru dimana aku bisa berburu dengan aman.

Aku harus memperoleh pengalaman melewati pertempuran langsung.

Dengan kata lain aku harus mengelana mengelilingi dungeon atau mengincar pintu keluar.

Meskipun, jujur saja, disini tidak ada perbedaan jauh.

Aku tidak tahu ada dimana pintu keluarnya. Jadi benar, mengelana tanpa tujuan adalah satu satunya pilihanku.

Aku hanya sedikit tahu tentang dungeon ini. Meskipun aku dilahirkan dan dibesarkan disini, aku bahkan tidak tahu namanya.

Aku juga tidak tahu seberapa besar atau seberapa sulit. Aku bahkan tidak tahu susunan daerahnya.

Pada dasarnya, aku tidak mengerti apa apa.

Hmm? Aku rasa ini bukan pertama kalinya aku mengkhawatirkan tentang semua hal yang tidak kuketahui…

Ah! Itu benar, ini juga terjadi ketika aku mendapatkan Appraisal skill! Aku benar benar lupa aku punya itu.

Aku tidak bisa menaikkannya lagi dirumahku, tapi sekarang aku diluar dan sekitar, aku harusnya sudah bisa.

Sejak itu mungkin akan lebih berguna jika aku menaikkan level skillnya, aku memutuskan untuk menilai benda.

Nah, disini tidak ada apa apa.

<Tembok Labirin> <Lantai Labirin> <Langit-Langit Labirin>

Tak berguna seperti biasanya.

Ah, tapi setiap kali melangkah, aku mendapat lebih banyak hasil penilaian, jadi keahlianku harusnya terkumpul.

Oof, semua informasi yang masuk ke otakku secara bersamaan agak mengganggu.

Kupikir, aku harus menderita karena itu untuk beberapa saat sampai aku terbiasa…

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Appraisal LV 2] berubah menjadi [Appraisal LV 3]>

Dan seketika, level skill ku naik.

Belum terlalu lama sejak aku mulai menilai.

Jadi semudah ini untuk menaikkan level skill ketika kamu tidak dirumah terus? Aku tidak yakin merasakannya tentang itu.

Yah, semua berakhir baik dengan naik level.

Sekarang, informasi baru apa yang akan ditunjukkan skill level 3? Aku dengan cepat menilai diriku sendiri.

<Small lesser taratect LV 5 Tanpa Nama>

Hey, itu memperlihatkan levelku sekarang. Yippee. Sigh…Yah, aku kira, harus bersyukur dengan apa yang kudapat.

Serius, seberapa tinggi level yang dibutuhkan skill ini untuk bisa berguna? Ugh.

Tetap, aku ingin tahu… Seberapa kuat rasku, “small lesser taratect” dibandingkan dengan monster lain didalam dungeon ini?

Pikiran lamunan ini ternyata menghasilkan sesuatu yang tidak terduga.

<Small lesser taratect: anak dari taratect kelas rendah>

Ap… apa?

Tunggu, apakah aku barusan menilai nama ras di hasil sebelumnya? Penilaian ganda?

Ooh. Sepertinya aku menemukan trik yang penting!

Lalu, dengan semangat untuk mencari tahu, aku memutuskan untuk mencoba menilai satu kali lagi.

<Taratect: Seekor monster berjenis laba-laba>

Itu bekerja! Ini gila atau apa?!

Jadi ketika kamu menilai sesuatu dan mendapatkan hasil kata yang tidak diketahui, kamu bisa menilainya lebih lanjut.

Wow!

Penjelasannya masih cukup pendek dan terpotong potong, tapi begitu aku menaikkan level skillnya lagi, ini jelas akan sangat berguna!

Aku mungkin bisa mendapatkan seluruh rangkaian informasi hanya dengan menilai satu benda.

Sialan! Maaf karena sudah menyebutmu tidak berguna, Tuan. Appraisal!

Aku akan berjuang keras untuk meningkatkan level skillmu dari sekarang!

Aku berjalan mengelilingi labirin, mencari monster yang sesuai untuk dilawan.

Ketemu satu.

<Elroe frog LV 3>

Lebih jauh di lorong tempat aku sembunyi, aku melihat musuh bebuyutanku: katak.

Karena aku punya kesempatan, aku memutuskan untuk menilai informasi lebih detail tentang itu.

<Elroe frog: Monster jenis katak yang hidup didalam Labirin Besar Elroe>

Hmm? Tunggu sebentar. Dipenjelasan terdengar seperti ada kata kunci yang sangat penting.

<Great Elroe Labyrinth: Labirin terbesar di dunia, menghubungkan bawah tanah benua Daztrudia dan Kasanagara>

Ini bukan bagaimana aku cara yang kuduga untuk menemukan lokasi tempatku berada.

Jadi dungeon tempatku berada disebut Labirin Besar Elroe.

Aku sudah memikirkan apa itu “elroe”, sejak itu sering tertampang di nama monster, tapi aku tidak sadar kalau itu nama dari dungeon ini.

Tunggu, jadi ini labirin terbesar didunia? Lalu, itu pasti besar. Dan tunggu, bagaiamana itu bisa menghubungkan dua benua lewat bawah tanah? Apakah itu artinya diatas dungeon ini adalah lautan?

Yikes! Yang benar? Itu pasti jelas sangat besar.

Sementara aku sedang melakukannya, aku menilai nama nama kedua benua.

<Daztrudia: Sebuah benua yang dihidupi banyak bangsa manusia>

<Kasanagara: Benua terbesar didunia>

Huh. Jika aku ingin keluar, maka, sepertinya aku harus menghidari Daztrudia karena banyaknya manusia, tapi aku melihat diriku mempunyai pilihan disini.

Bagaimanapun juga, aku terlalu fokus ke penilaian sampai hampir lupa tentang katak.

Punggungnya masih berbalikan denganku. Jadi itu belum mengetahui ku.

Mungkin aku harus melakukan serangan mendadak? … Terlambar, sekarang dia menyadariku. Sialan!

Hissss!

Mungkin aku bisa mengintimidasinya.

Splut!

Huh?!

Hey, apa maksudmu?! Kamu tidak perlu langsung meludahiku begitu saja!

Lebih tepatnya, itu hampir mengenaiku!

Splut! Splut! Splut!

Jangan meludah berurutan!

Hey, tunggu, huh?! Aku pikir sudah menghindari itu sem-! Owww!

Berkat Poison Resistance, itu tidak seburuk seperti saat pertama kali, tapi itu masih sakit! Diam kamu!

Aku tidak mengira dia akan sangat lincah ketika mereka tidak terikat oleh jaringku!

Splut! Splut! Splut!

Hentikan itu sekarang! Blech! Itu mengenaiku lagi!

Sial, kalau terus begini aku jelas akan kalah!

Okeh! Tidak ada pilihan lain selain mengeluarkan serangan spesial!

Splut! Splut! Splut!

Hey, aku tidak akan terkena serangan yang sama berkali kali! Sangat jelas kalau kamu hanya bisa meludah tiga kali diwaktu yang sama! Jangan remehkan keahlian pengamatan dan penghindaranku sebagai gamer yang pernah dipanggil Skanda! Aku akan menghindari semua ludahanmu!

Aku menerjang ke katak dengan cakar yang kusiapkan!

Sial, dia menghindar seperti yang kudugatunggu, dia barusan melompat! Dia mencoba memukulku dengan lidahnya!

Smack! Owww!

Pasti ada racun dilidahnya jugatempat dimana itu mengenaiku terasa terbakar!

Ohhh, geez. Ini luka yang fatal.

Jika aku mempunyai bar HP, mungkin sudah merah sekarang.

Sekali terserang lagi, dan aku akan mendapat masalah yang serius.

Untung saja, itu tidak akan terjadi. Pemenangnya sudah diputuskan.

Karena benangku sudah menunggu ditempat dimana katak itu akan mendarat.

Triknya mudah.

Aku hanya meletakkan benangku sepanjang lantai dungeon saat aku menghindari ludahannya.

Sepertinya aku punya kebiasaan meninggalkan benang ditanah tanpa sadar saat aku bergerak.

Jadi kali ini, aku menggunakan itu untuk keuntunganku.

Semua yang kulakukan hanya menambahkan kelengketan ke benang yang menyambung padaku.

Lalu, aku hanya perlu memancing katak dari area itu.

Aku melakukannya dengan hati hati mengendalikan kecepatan dan sudut serangan cakarku agar dia melompat ke tempat yang pas.

Aku tidak menyangka serangan balasannya dari udara, tapi…

…selama dia mendarat, katak itu tertangkap di benangku.

Dengan mantap, aku melompat untuk melilitkan benang kesekitarnya.

Lalu menyelesaikannya dengan gigitan beracunku!

Tidak berselang lama dari saat menerima racunku, katak itu menghembuskan napas terakhirnya.

<Keahlian sudah memenuhi level skill yang dibutuhkan. Skill [Acid Resistance LV 2] berubah menjadi [Acid Resistance LV 3]>

Ada skill lain yang naik.

Itu pasti akan membuat pertarungan dengan katak menjadi lebih mudah.

Jujur, jika aku tidak punya skill Acid Resistance, kerusakan yang kuterima mungkin sudah terlalu bagiku untuk bertahan hidup.

Yeesh, itu nyaris saja. Tubuhku sekarang sedang menyesal.

Dua ludahan dan satu pukulan lidah itu cukup untuk membuatku hampir mati.

Terutama serangan lidahnya itu. Area dimana lidahnya menyentuhku sekarang bercekung, dan dampaknya juga merusak beberapa kakiku.

Aku bahkan tidak kurang persiapan sekarang.

Aku sudah berpikir kalau monster laba-laba bertarung langsung dengan monster lain tanpa jaringnya, kemungkinan menang laba-laba mungkin sangat kecil.

Tetap, aku masih berpikir dipikiranku kalau kepercayaan yang naif itu akan bekerja bagaimanapun yang ada.

Jujur saja, itu lebih susah dari yang kubayangkan.

Pertarungan langsung pertamaku sudah diputuskan dengan kemenangan tipis.

Ngomong ngomong, dengan luka parah ini, aku tidak bisa bergerak dengan baik lagi.

Aku harus membuat rumah sederhana disini dan fokus merawat lukaku sekarang.

“Rumah sederhana” benar benar hanya sarang yang sangat biasa.

Aku meninggalkan mayat katak untuk sementara dan mulai membuat jaring.

Ugh. Setiap kali bergerak, rasa sakit menyerang tubuhku.

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Mendapatkan skill [Pain Resistance LV 1]>

Oh? Sebuah skill baru? Benar saja, rasa sakitnya sedikit hilang.

Tapi itu tetap masih sangat sakit.

Tapi bagaimanapun juga, ini skill yang bagus untuk kumiliki.

Selama aku tetap hidup, level skillnya mungkin akan naik secara natural, jadi itu pertolongan besar.

Whew. Akhirnya, rumah sementaraku selesai. Sekarang aku bisa lega.

Jika monster lain menyerangku sekarang, itu akan jadi pesta.

Oh yah. Karena aku bekerja sangat keras untuk mendapatkan mangsa ini, aku mungkin akan memakannya.

Yep. Mengalami pertempuran langsung pertama membuatku menyadarinya lagi.

Aku saaangaat lemah!

Kupikir tidak hanya aku: Aku mempunyai firasat kalau spesies small lesser taratects memang secara keseluruhan tidak kuat.

Yah, kutebak itu karena spesies “lesser”. Itu memberi alasan kenapa aku punya serangan yang lemah dan pertahanan yang rapuh. Setidaknya, kecepatanku cukup bagus, tapi itu masih belum cukup untuk menghindari ludahan berurutan saat pertama kali.

Jadi secara status, aku bahkan tidak melebihi seekor katak.

Sejauh ini satu satunya alasan kenapa aku bisa mengalahkan monster tanpa masalah adalah karena keuntungan dari jebakan laba-laba. Jelas, bertarung langsung itu bukan keahlianku. Sekarang aku sangat paham betapa aku bergantungnya ke rumah milikku.

Bagaimanapun, ini membuatku jelas disatu hal: Aku tidak cocok untuk pertarungan langsung.

Di pertarungan langsung, aku akan mengatakan bahwa semuanya bergantung apakah aku bisa membuat lawan tidak bergerak dengan benangku atau tidak. Secara teori, aku hanya bisa menggunakan gigitan beracun, tapi dengan statusku yang rendah, aku mungkin akan tertampar sebelum aku bisa mencapai mereka.

Jadi aku akan menggunakan kecepatanku untuk membingungkan lawan agar terbuka celah atau memasang jebakan seperti yang kulakukan kali ini untuk menangkap katak dengan benangku.

Sepertinya ini akan menjadi strategi pilihanku. Kecuali aku membangun jebakan lebih dulu dan memancing mereka kedalamnya?

Kalau begitu, katak mungkin akan merepotkan bagiku.

Tampaknya, mereka lebih menyukai strategi “fixed turret” dimana mereka akan diam disatu tempat dan menyerang dari kejauhan.

Mereka tidak bergerak tanpa alasan yang jelas, jadi mereka sepertinya tidak akan melompat kejebakanku atas keinginan mereka sendiri.

Sigh.

Terlalu banyak tantangan yang ada. Sekarang aku tahu kelemahankuatau lebih tepatnya, aku sadar kalau aku hanya punya kelemahan saja.

Tapi aku tidak boleh menyerah.

Jika yang aku inginkan adalah untuk tetap hidup, aku hanya perlu membuat rumah baru.

Tapi itu semua tidak cukup.

Sejak aku sudah memutuskan aku ingin hidup dengan harga diriku, aku tidak bisa bergantung ke strategi seperti itu.

Untuk sekarang, aku perlu istirahat.

Berapa lama luka ini akan sembuh? Bahkan, mungkinkah ini untuk sembuh sendiri?

Yah, terserah. Hari ini melelahkan. Aku sudah lama tidak tidur, semoga dengan tidur bisa sedikit pulih.

Jadi, dengan itu, selamat malam.

Zzz. Hmm? Ohh, aku rasanya tadi seperti pingsan. (TL : Dia tidur tapi rasanya kaya pingsan)
Aku cukup yakin seperti itulah yang terjadi.

Ugh, tubuhku masih sakit. Kupikir luka separah itu tidak akan sembuh dalam semalam.

Yawn… Ow, ow! Ketika aku mencoba peregangan yang biasa kulakukan, rasa sakit yang menusuk muncul di kakiku yang patah.

Oof, kedua kaki tengah sebelah kananku dikondisi yang cukup buruk. Itu rasanya seperti mereka akan lepas jika aku tidak hati hati. (TL : Kaki laba-laba kan ada 8)

Aku mulai khawatir apakah ini akan sembuh atau tidak.

Boing, boing. Hmm?

Satu dari benangku bergetar. Ada monster yang tertangkap disarang kecilku!

Biasanya aku akan segera bangun jika aku merasa ada tangkapan, tapi sepertinya itu sudah tertangkap beberapa saat yang lalu. Aku pasti sudah tidur cukup dalam dari yang kukira.

Itu semua mungkin karena luka yang kuterima.

<Elroe basilisk LV 4>

Aw, kenapa. Kadal pembatu itu cukup kuat. Hah, aku menangkap hal yang menyusahkan.

Apa yang harus kulakukan sekarang?

Karena basilik mempunyai tatapan pembatu, jebakan jaringku tidak akan menyelamatkanku dari menjadi batu walaupun dia hanya melirik. Dalam keadaan terluka, menerima serangan petrification tampaknya tidak bagus.

Tapi aku tidak ingin membiarkan tangkapan yang sudah tertangkap…

Zwoop.

Ah sial, mata kami bertemu.

Nngah! Ujung kakiku membatu! Ugh, baiklah! Jelas aku tidak punya pilihan lain.

Chomp!

Berkat ketahanan petrificationku, perubahanku menjadi batu sangat lambat.

Tapi, kehilangan kemampuan bergerak di kaki depanku akan menjadi masalah besar. Itu akan sangat susah untuk berjalan jika aku tidak hati hati.

Kumohon biarkan dia mati sebelum kaki cantikku membatu!

Rupanya ada yang mendengar permohonanku, sebab basilisk kehabisan energi ketika kakiku sudah separuh membatu.

Mm-hmm, keliatannya aku masih bisa jalan, meski kaku.

<EXP sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Individu small lesser taratect telah meningkat dari LV 5 ke LV 6>

Oh? Whoa! Waktu yang tepat sekali!

<Semua attribute dasar meningkat>

<Bonus keahlian skill dari naik level diperoleh>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Poison Fang LV 4] berubah menjadi [Poison Fang LV 5]>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Petrification Resistance LV 1] berubah menjadi [Petrification Resistance LV 2]>

<Skill Poin didapatkan>

Oke, oke. Fakta kalau ada dua skill ku yang naik itu cukup manis.

Tapi itu bukan bagian terbaiknya!

Kulitku jatuh dari tubuhku. Aku sedang berganti kulit.

Ya, ini salah satu manfaat dari naik level: pemulihan sepenuhnya akibat berganti kulit.

Aku tidak terlalu yakin apakah lekukan besar ditubuhku akan sembuh, tapi dengan ini itu sudah kembali seperti semula.

Yahooo! Ini berkatmu, basilisk! Juga, aku akan memakanmu sekarang!

Jadi, tanpa mencoba apapun, aku sudah berhasil menyembuhkan lukaku.

Sekarang aku siap untuk menelusuri labyrinth lagi!



Comments

Popular posts from this blog

idstori situs informatif untuk kebutuhan anda

Informasi sejarah dunia terlengkap hanya di sezaman

Yoo In Na and Jennie BLACKPINK become the Top Most Popular Korean Female Ad Models in March