(S3) Menetas


----------------------------------------

Aku dan Sue menatap benda itu dengan terkejut.

Didepan mata kami ada telur yang sangat besar.

Itu hampir setinggi tiga kaki.

Aku cukup yakin dengan telur terbesar dikehidupan laluku adalah telur burung unta, tapi ini jelas lebih besar dari itu.

Itu karena didalamnya ada seekor monster.

Tidak seperti di game, monster disini tidak tiba tiba muncul dari udara kosong.

Reproduksi mereka sama seperti makhluk hidup lainnya. Telur ini berasal dari orang tua monster.

Kita diberitahu telur ini telah ditemukan di tempat yang dipanggil Labirin Besar Elroe, dan itu hadiah untuk kita di upacara Appraisal.

Sebuah telur monster sepertinya itu hadiah yang berbahaya untukku, tapi ternyata, jika manusia membesarkannya dari menetas, seekor monster bisa terikat dan melayani pemiliknya.

Dan makhluk ini akan segera menetas kapan saja.

“Kamu bisa melakukannya!” Sue bergumam dengan semangat.

Sejak beberapa retakan muncul dipermukaan telur, makhluk didalamnya sudah berusaha dengan putus asa.

Retakan pertama muncul dua hari yang lalu, jadi itu adalah bukti dari perjuangan yang cukup lama.

Sekarang, retakan sudah meluas ke seluruh bagian permukaan telur.

Itu terlihat akan pecah kapanpun.

Aku dan Sue menahan napas ketika menonton situasi yang segera terungkap.

Aku sudah akan membantu makhluk itu untuk keluar, tapi Anna menyarankan untuk tidak melakukannya. Bayi itu perlu untuk keluar atas keinginannya sendiri, atau itu tidak akan tumbuh kuat dan sehat.

“Ah!”

Satu dari bagian cangkang sudah terbuka, dan sesuatu seperti tangan muncul keluar.

Tangan itu memukul mukul, memecahkan sisa cangkang dengan tidak sabar.

Lalu, dari dalam muncul monster yang mirip dengan kadal hitam.

Matanya bertemu denganku. Entah bagaimana, itu tampak berkilauan dengan kebahagiaan.

“Itu sangat…tidak lucu”

Mendengar komentar kekecewaan Sue, mulut kadal terbuka seolah olah terkejut.

Apakah dia mengerti yang Sue katakana? Tentu tidak, kan?

“Kamu berpikir begitu? Aku pikir itu cukup menarik dengan kekhasan nya sendiri”

Saat dibumi, ada celah besar antara penyuka reptile dengan yang tidak, tapi jelas aku condong ke yang pertama.

Aku sudah akan membahas tentang kadal ketika aku masih kecil.

“Selamat. Jadi ini benar bayi dari Earth Dragon,” Annda mengatakan sambil menilai kadal.

Sebagai setengah elf, dia cukup dewasa dan lebih berpengetahuan daripada penampilannya.

Dan menurutnya, kadal ini adalah bayi Earth Dragon.

Seekor Naga! Hanya dari Namanya saja ini cukup untuk membuatku tertarik.

Aku dengar, bahkan Eath Dragon dewasa tidak bisa terbang, tapi tetap… seekor naga masih seekor naga.

Naga kecil ini pasti akan menjadi sangat kuat suatu hari nanti.

Aku membayangkan diriku menaiki naga dewasa. Itu pasti hebat…

Kelihatannya, seekor naga hidup cukup panjang dan mencapai dilevel tinggi tertentu bisa berevolusi menjadi seekor naga (TL : kata naga yang pertama itu dari kata “dragon” sedangkan yang kedua “naga”). Bisakah aku membesarkan dia sampai seperti itu? Mungkin tidak.

“Jika kamu tidak ingin, aku bisa untuk membesarkannya sendiri. Kamu tidak keberatan kan?”
“Apapun yang kamu inginkan adalah milikmu, kakaku.”

Ahh, apa yang akan aku lakukan tentang ini? Aku berfirasat kalau adik perempuanku mulai berjalan kejalan yang aneh.

Tapi kali ini karena itu untuk kebaikanku, jadi aku akan membiarkannya sekarang.

Aku memegang kadal itu ditanganku. Itu sangat jinak.

Ketika aku mengelus kepalanya, dia merespon mengendus balik dengan senangnya.

“Aku harus memberinya nama, huh?”

“Permisi sebentar?”

Anna mengambil kadal dari tanganku sejenak.

Lalu dia meraba bagian tengah kebawah. Kadal kecil menggeliat melawan, tapi Anna sudah memegangnya dengan erat untuk kadal kecil bisa kabur.

“Ini betina”

Dengan itu dikonfirmasi, Anna mengembalikan kadal itu padaku.

Hewan ini sekarang berekspresi tidak bisa dihibur ketika aku memegangnya.

“Betina, kah? Nama apa yang harus kuberikan padanya?”

Jika itu jantan, aku jelas akan memberikan nama yang keren, tapi jika betina itu harus nama yang imut.

Nama yang imut mungkin tidak pas dengan naga.

“Baiklah, aku sudah menemukannya.”

Aku berpikir dari beberapa yang ada dipikiranku, lalu kuambil yang terakhir.

“Aku akan memanggilmu Feirune. Fei singkatnya.”

Nama ini adalah nama tempat luas disebuah game online yang sering kumainkan dikehidupanku sebelumnya.

Itu adalah tempat gurun yang seperti tak berujung. Ditengahnya ada naga sebagai boss area, dan jika kamu mengalahkannya, kamu bisa sampai ke oasis.

Oasis itu mungkin adalah tempat terindah di keseluruhan tempat dalam game itu, tempat yang dicari untuk screenshots. Terutama saat malam hari, itu terlihat seperti surga yang tersembunyi ditengah gurun.

Tampilan hitamnya mengingatkanku pada pemandangan malam hari waktu itu, jadi itu terlihat sempurna untuk nama dari seekor Earth Dragon.

“Senang bertemu denganmu, Fei.”

Ketika aku memanggil namanya, Fei menjawabnya dengan suara cooyang bahagia.



Comments

Popular posts from this blog

idstori situs informatif untuk kebutuhan anda

Informasi sejarah dunia terlengkap hanya di sezaman

Yoo In Na and Jennie BLACKPINK become the Top Most Popular Korean Female Ad Models in March