(3) Telur


--------------------------------------

Telur.

Itu adalah bahan yang penting saat memasak, dari yang simple seperti telur rebus dan telur goreng sampai ke hidangan yang lebih rumit seperti telur gulung dan pudding.

Mereka sudah enak dimakan sendiri, tapi dengan ditambah bumbu lain, mereka menjadi makanan yang tak berujung.

Ya, telur adalah raja dari semua makanan, sangat banyak kulkas yang didalamnya ada ruang yang didesain untuk menyimpan telur.

Aku biasanya memakan telur bareng cup ramen setiap saat.

Zzz..Yaaawn… Ahh, aku tidur pulas. Hampir kebanyakan, cukup untuk membuatku malas.

Untuk bisa tidur dengan aman itu hal yang menakjubkan. Kehidupan yang malas itu yang terbaik. Syukurlah ada rumah kecilku.

Sejak aku memakan saudaraku dan katak tadi, aku tidak merasa terlalu lapar.

Mungkin laba laba bisa menyimpan makanan lebih lama dari manusia?

Ketika aku terbangun dengan beberapa pikiran dalam otakku, aku merasa salah satu dari benangku ada yang bergetar.

Aku benar benar tidak terlalu lapar, tapi itu mungkin ide bagus untuk memakan selagi aku bisa.

Setelah semua, jika aku menyianyiakan kesempatan ini, siapa yang akan tahu aku akan mendapat kesempatan lain.

Jadi, apa yang kita dapat sekarang?

Huh?!

Seorang m-manusia?!

Seorang manusia membawa beberapa benda bulat sedang berjuang di sarangku.

Dia memakai pakaian yang kamu harapkan dari seorang petualang.

Mungkin pekerjaan itu benar benar ada didunia ini.

Ap-apa yang harus kulakukan?

Tunggu, orang itu tertutupi darah. Apakah dia baik baik saja?

Ah, dia menyadariku. Dia terlihat panik.

Serius, apa yang harus kulakukan disini?

Ah, dia mengambil sesuatu.

Wha ?! Dia terbakar?!

Pria itu melempar item yang dibuat ketanah, dan itu mulai mengeluarkan api yang gila.

Sekarang pria itu terbungkus api.

Apa yang sedang pria itu lakukan?!

Apinya menyebar ke benang anyaman dan membakar jaringku. Apakah dia menghancurkan dirinya sendiri untuk bisa melepas dari benang ku atau apa?

Sepertinya begitu. Sekarang dia berguling guling ditanah, mematikan api yang ada ditubuhnya.

Tapi sekarang dia sudah terbungkus oleh api.

Dia sudah terluka sebelumnya, dan sekarang dia terbakar juga. Tidak perlu seorang ahli untuk melihat dia yang mungkin tidak bisa melewati itu.

Namun, pria itu mengumpulkan kekuatan terakhirnya untuk lari.

Cukup mengesankan dia bisa lari di keadaan seperti itu.

Sekarang ini tinggal aku dan benda bulat yang orang itu bawa.

Apa ini?

<Telur>

Aku menggunakan Appraisal dan hasilnya itu sebuah telur.

Besarnya hampir sama seperti ku,  jadi mungkin sekitar tiga kaki.

Yah, ini merupakan telur monster. Orang seperti apa yang meninggalkan benda seperti itu tergeletak ditanah?

Menilai dari kondisi pria tadi, mungkin orang tua pemilik telur ini menyerangnya?

Benda ini tidak akan tiba tiba menetas, kan?

Atau lebih parahnya lagi, orang tuanya tidak akan datang untuk mencarinya, ya kan?

Yikes, aku harap tidak. Menakutkan.

Untuk saat ini. Aku harus membuat ulang sarangku, sejak orang yang seperti petualang itu membakarnya.

Aku bisa memikirkan sisanya nanti.

Seharian sudah terlewati.

Rumahku cukup damai.

Sepertinya, orang tua dari telur itu tidak muncul sejak tadi.

Mungkin pencurinya berhasil lari sebelum sampai sini, atau mungkin mereka tidak peduli untuk mengejarnya.

Aku tidak tahu apa yang terjadi ke pencuri telur itu setelahnnya, tapi dilihat dari lukanya, aku ragu dia masih hidup.

Dengan kata lain itu baik baik saja untukku memakan ini, kan?

Manusia itu membahayakan dirinya untuk membawa telur ini kembali. Ini mungkin memang item yang langka.

Mungkin itu benar benar enak juga.

Sejak kelahiranku, yang sudah kumakan semuanya adalah benda menjijikan seperti saudaraku dan seekor katak, jadi meskipun itu telur mentah itu termasuk makanan yang lebih pantas.

Aku tidak punya alasan lain untuk tidak memakannya.

Pertama, aku akan menghancurkan cangkangnya.

Aku menekannya dengan kaki depanku. Tidak bisa.

Aku memukulnya dengan lebih banyak tenaga. Tidak bisa.

Mulai putus asa, aku memukul sekeras yang aku bisa. Tetap tidak bisa.

Huff…Huff…

Kenapa telur ini sangat keras?!

Jika begini, aku tidak bisa memakannya bahkan jika menginginkannya.

Tapi masih… Hrmph. Jika kamu berpikir aku hanya laba laba biasa, kamu membuat kesalahan!

Berlututlah ke pengetahuan yang bijaksana sebagai mantan manusia!

Aku melilitkan benang ke telur. Kemudian aku memasang benang itu ke langit langit dan menjatuhkannya kembali ke tanah. (TL : Mungkin lagi bikin katrol kaya?)

Aku menarik benangnya, menaikkan telurnya untuk mendekati langit langit. Itu cukup berat.

Akhirnya, aku melepaskannya, dan gravitasi menarik makananku ke tanah.

Splat!... Atau tidak?! (TL : sfx suara telur pecah)

Meskipun terjatuh dari langit langit, telur ini benar benar tidak tergores. Apa apaan cangkang yang sangat keras ini?

Humph. Ini jelas, aku perlu untuk langkah yang lebih ekstrim.

Okay. Selanjutnya, aku akan menjatuhkannya ke batu yang lancip.

Sekali lagi, aku mengangkat telur ke langit langit.

Lalu aku pas kan itu diatas batu lancip tertentu dan menjatuhkannya.

Sekarang itu seharusnya cukup untuk memecahkannya…atau tidak?!

Faktanya, telur itu yang mengikis batunya. Huh?

Yah, oke, aku tidak bisa membukanya.

Baiklah, bagaimana dengan membungkusnya dengan banyak benang elastis?

Aku sedikit ingat sebuah eksperimen dimana orang orang membungkus ratusan karet ke semangka sampai semangka itu pecah.

Mungkin itu akan memecahkan telurnya, juga?

Itu patut dicoba.

Aku mempersiapkan benang elastis dan melilitkannya ke telur, lagi dan lagi.

Melakukan hal berulang ulang seperti ini membuatku mengantuk, jadi kuputuskan menggunakan waktu ini untuk mempertimbangkan sesuatu yang menggangguku.

Yaitu, skill skill.

Tentu, ada pertanyaan tentang apa sebenarnya skill skill itu, tapi itu tidak berhubungan akan memberikan jawaban, jadi aku tidak akan repot.

Lebih penting lagi, aku ingin memikirkan tentang kemampuan yang sekarang kupunya dan yang mungkin kudapatkan di masa depan.

Dari apa yang bisa aku katakana, sejauh ini aku memperoleh lima: [Appraisal LV 1], [Acid Resistance LV 2], [Poison Resistance LV 1], [Taboo LV 1], and [Heretic Magic LV 1].

Aku juga mendapatkan Appraisal dari menghabiskan poin skill. Poin itu juga misteri lainnya.

Tapi, sudah kuputuskan untuk tidak memikirkan tentang itu sekarang.

Jujur, sejak aku hanya punya 0 skill poin dan tidak tahu cara mendapatkannya lagi, tidak ada banyak manfaatnya untuk memikirkan itu sekarang.

Namun, tidak seperti Appraisal, aku mendapatkan Taboo dan Heretic Magic dari mendapatkan title.

Setelah itu, aku sudah mencoba berbagai hal, tapi aku berakhir tidak mendapatkan title baru.

Tanpa tahu title apa yang ada atau cara mendapatkannya, itu mungkin akan sulit untuk mendapatkannya dengan sengaja.

Untuk sekarang, aku akan menghitung itu sebagai keberuntunganku jika mendapatkan yang baru.

Aku masih melanjutkan melilit benang elastis. Aku sudah sampai ke titik ini, tapi masih belum ada perubahan yang terlihat ditelurnya.

Meskipun aku mendapatkan skill lewat title atau skill point, cara untuk mendapatkan secara kebetulan Acid Resistance benar benar berbeda.

Aku pikir aku mendapatkan itu karena aku terkena serangan langsung dan terkena asam.

Jadi selama aku bisa menahan rasa sakit saat prosesnya, aku bertaruh aku bisa mendapatkan lebih banyak ketahanan.

Contohnya, jika aku serangan api terkena padaku, akankah aku mendapat Fire Resistance?

Untuk pertahanan diri, semakin banyak ketahanan yang kupunya, semakin baik juga.

Jadi dari sekarang, haruskah aku selalu sengaja terkena serangan pertama dari musuh selama itu tidak membunuhku?

Hmm… Nah. Aku tidak ingin merasa sakit, dan tidak ada jaminan aku akan mendapatkan skill ketahanan.

Setidaknya tidak perlu bagiku menempatkan diri dalam bahaya. Yeah, itu bukan hanya karena aku tidak ingin merasa sakit untuk waktu yang lama.

Ketika aku terkena langsung serangan katak, aku tidak hanya mendapat Acid Resistance, skill Poison Resistance ku juga ikut naik.

Jadi jika apa yang dikatakan Divine Voice (nama sementara) benar, itu artinya aku mempunyai skill Poison Resistance dari awal.

Yah, aku ini seekor laba laba, dan aku menggunakan racun, jadi itu bukan hal yang mengejutkan kalau aku memiliki sedikit kekebalan ke racun.

Meski begitu, system apa yang tidak memberitahu skill apa yang kamu punya sejak awal?

Jika Divine Voice tidak menyebutkannya, aku tidak akan sadar kalau aku punya Poison Resistance.

Jadi, tunggu, bukankah itu artinya aku mempunyai skill lain yang belum kuketahui?

Itu mungkin masuk akal, huh? Jadi skill apa yang kupunya? Serangan racun?

Aku harap, aku bisa mengeceknya, tapi aku tidak memiliki cara untuk itu.

Mungkin jika level skill Appraisal ku naik, aku akan bisa melihatnya?

Level…Appraisal? Keahlian?

Hey, tunggu, mungkin aku bisa menaikkan skill itu?

Keahlian pada dasarnya betapa kamu terbiasanya dengan itu, kan?

Jadi jika Appraisal naik berdasarkan keahlian seperti skill jenis Resistance, tidakkah itu akan naik jika aku menggunakannya terus?

Sejak aku mendapatkannya dengan skill poin, aku menduga aku hanya bisa menaikkan levelnya dengan poin, tapi mungkin tidak.

Masih melilit benang elastis kesekitar telur, aku mulai menilai semua yang ada dipandanganku.

Banyak informasi yang tidak bermanfaat seperti <Tembok> dan <Lantai>, mengalir kedalam otakku.

Oof, itu sedikit tidak mengenakkan, seperti pusing karena terlalu banyak data.

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Appraisal LV 1] berubah menjadi [Appraisal LV 2]>

Benar! Wooo! Itu hanya naik satu level, tapi aku merasa sudah banyak melangkah maju kedepan! Dengan sedikit antisipasi, aku mencoba menilai diriku.

<Small lesser taratect Nameless>

Ooh! Sekarang ada sesuatu yang terlihat seperti nama spesies juga!

Aku masih belum mendapat banyak informasi, tapi dibanding dengan level 1, ketika itu hanya menghasilkan <Spider>, ini termasuk perkembangan besar.

Diwaktu yang sama, kenapa “small” dan “lesser”? Itu membuatku terlihat rendahan… (TL : taratect kecil rendahan?)

Okay, sekarang kegembiraanku tentang level skill Appraisal hilang sedikit. Aku tidak mengharapkan banyak saat memulainya, tapi itu tidak terpikir olehku untuk menjadi seseorang yang tidak penting… Tapi itu kira kira seperti kehidupanku sebelumnya, jadi aku rasa itu bukan masalah besar.

Lebih penting, aku harus tetap menilai dan menaikkan level skill ku!

Selagi melilit benar elastis ke telur, aku grinding level Appraisal.

…itu tidak naik.

Aku terus menilai tembok lagi lagi dan lagi, tapi level skill ku tidak naik sama sekali.

Ngomong ngomong, hasil dari penilaiannya adalah <Tembok Dungeon>. Tidak terlalu membantu.

Itu bukan masalah yang besar, tapi mengapa itu tidak kunjung naik?

Hmm.

Penjelasan yang paling dekat mungkin keahlian hanya akan meningkat ketika baru pertama kali menilai sesuatu. Atau, itu akan menjadi terlalu mudah untuk naik, huh?

Hanya untuk memastikannya, aku menilai setiap sudut dan celah rumahku. Tapi level skillnya tetap tidak naik.

Sepertinya aku belum memiliki keahlian yang cukup.

Dengan kata lain jika aku ingin manaikkan Appraisalku, aku harus pergi dari rumah dan menggunakannya ke berbagai benda lain. Dipikir kembali, aku sudah menilai ke banyak monster ketika skill itu masih di LV 1.

Itu mungkin yang membuatnya mudah ke LV 2.

Diluar… Ugh. Sekarang aku mempunyai tempat aman, rumah nyaman, kenapa aku harus susah susah keluar?

Jika aku ingin hidup damai, yang terbaik adalah tetap diam dirumah.

Tapi jika aku ingin menaikkan level skillku, aku perlu untuk pergi keluar.

Ada kelebihan dan kekurangan dikedua pilihan, tapi bahaya pergi keluar itu yang jelas cukup banyak.

Plus, meskipun ini tidak berhubungan, itu mungkin kalau orang tua dari telur ini berjalan disekitaran sini.

Okay. Itu sudah cukup.

Aku akan tinggal disini.

Selagi aku melilit telur dirumahku, satu dari jaringku mulai bergetar lagi. Ini kejadian special: tangkapan keduaku. Waktu yang tepat! Aku baru saja mulai merasa lapar.

Aku sedikit senang saat aku mendekat ke mangsaku.

…Itu memang sedikit tidak nyata untuk laba laba merasa senang, bahkan untukku.

Terakhir kali, aku menurunkan penjagaanku dan terkena serangan kejutan, jadi kali ini aku akan mendekat dengan hati hati.

Sekarang, mangsa apa ya yang kudapatkan?

<Katak Elroe>

Ini katak lainnya. Kamu lagi! Kenapa, sialaan?! Didungeon ini ada banyak sekali monster lain! Keanehan apa untuk menangkap mangsa yang sama dua kali berturut turut?!

Ha…ha…

Whoops, aku sedikit terbawa. Benar…

Splat! Tidakkkk!

Sejak aku sibuk dengan komedi satu orang dikepalaku, katak itu bertujuan menyerang dengan ludahnya kepadaku. Tidak pernah dikedua kehidupanku terkejut seperti itu! Aku benar benar idiot!

Ah… Okay.

Rasa sakit membuatku sadar kembali. Kali ini, ketahananku tidak meningkat. Masih belum cukup keahlian. Yah, terserah.

Aku melilit katak dengan benang agar tidak bisa melawan balik. Lalu aku menggigit dari atas. Chomp!

Pertama katak tidak mati setelah gigitan pertama, jadi dia mungkin mempunyai ketahanan juga. (TL : Ketahanan racun maksudnya)

Tetap, jika aku buat dia tak bisa bergerak dan menggigitnya sekali, dia harusnya sudah cukup lemah.

Aku cepat cepat membawa buntelan katak kerumahku, lalu kembali secepatnya memperbaiki jaring yang rusak.

Terakhir kali, aku membiarkan jaring itu dan memakan mangsaku ditempat. Tapi berpikir tentang hal sesudahnya, aku menyadari aku membiarkan diriku tanpa pertahanan diwaktu itu.

Jika monster lain atau manusia datang diwaktu itu, aku sudah pasti diserang dalam keadaan tanpa jaring yang selesai untuk bertahanan.

Jadi kali ini, aku akan membatasi pergerakan katak, memperbaiki jaringku, lalu membunuh dan memakannya setelah semuanya selesai.

Ketika aku melihat ke katak, aku melihat dia mencoba menggeliat agar terlepas, meskipun sudah terbungkus.

Hmm.

Aku tebak satu gigitan tidak memberikan banyak efek.

Chomp! Aku menggigitnya lagi.

Pertama kali, aku mengalahkan katak dengan menggigitnya terus terusan, tapi sebenarnya mungkin tidak perlu. Yang kuperlu hanya menancapkan gigiku kedalam dan memasukkan racun lewat taringku.

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Posion Fang LV 1] berubah menjadi [Poison Fang LV 2]>

Oh! Aku benar benar menaikkan level skill! Ini juga pertama kalinya aku mendengar yang ini.

Diwaktu yang sama ketika level skill ku naik, katak yang masih berjuang berkejang untuk terakhir kalinya dan berhenti bergerak. Semua itu terjadi tiba tiba bahkan aku sedikit terkejut.
Oh, tapi itu mungkin artinya skillku yang naik level meningkatkan keampuhan racunnya. Bagus!

<EXP sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Individu small lesser taratect telah meningkat dari LV 1 ke LV 2>

Hmm? Hmmm? Ah, tubuhku terasa aneh!! Huh?! Apa yang sedang terjadi?! Kulitku lepas?!

Berganti kulit? Apakah aku berganti kulit?!

<Semua attribute dasar meningkat>

<Bonus keahlian skill dari naik level diperoleh>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Poison Resistance LV 2] berubah menjadi [Poison Resistance LV 3]>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Spider Thread LV 2] berubah menjadi [Spider Thread LV 3]>

<Skill point didapatkan>

Ap-apaa?! Tu-tunggu sebentar!!

Bukankah barusaja aku mendapatkan banyak informasi penting sekaligus?!

Katakan itu lagi! Tolong, sekali lagi!

Divine Voice (sementara) tetap diam, mengabaikan keinginanku.

Oh serius. Ayolah…?

Tidak, tidak.

Aku harus tenang dan mengingat lagi. Apakah itu mengatakan naik level? Itu benar, kan?

Argh, aku sangat terkejut dengan pergantian kulitku yang tiba tiba dan tidak bisa mengingat semuanya!

Tidak, tunggu, tidak mungkin aku tiba tiba berganti kulit tanpa alasan, kan?

Mungkin tubuhku diperbarui karena aku naik level?

Bagaimanapun juga, kulit lama masih menempel padaku, aku melepaskannya. Wow, beberapa area, seperti yang dipunggung, cukup berantakan. Itu tempat dimana asam katak terkena padaku. Aku belum bisa melihatnya sampai sekarang, tapi sepertinya itu luka yang fatal.

Hmm?

Ngomong ngomong soal bagian penglihatanku yang hilang juga kembali normal!

Ooh! Jadi jika kamu naik level, itu membuat fisik pulih sepenuhnya dan segalanya? Sangat bagus!

Okay.

Jadi ini merupakan naik level. Tubuhku terasa lebih ringan dan segar juga.

Itu mungkin terjadi karena aku mengalahkan katak dan mendapatkan exp, kan? Aku memutuskan untuk mulai memakan katak sambil memikirkan apa yang terjadi.

Sekarang, kita lihat apakah aku bisa mengingat semuanya.

Aku pikir hal yang pertama terjadi ketika naik level. Pergantian kulit dimulai, dan ketika aku panik, aku pikir Divine Voice (sementara) mengucapkan beberapa hal lain.

Biarkan aku lihat…skill skill? Itu benar bukankah ada sesuatu tentang level skill yang naik?

Dan itu lebih dari satu, kan? Dua secara bersamaan? Kenapa?

Benar, aku pikir ada sesuatu yang lain sebelum tentang skill.

Uh…”Bonus keahlian skill dari naik level diperoleh” mungkin? Ya itu! Tadi mengatakan itu!

Dengan kata lain, ketika aku naik level sekarang, bonus point ditambahkan ke keahlian skillku!

Jadi itu kenapa banyak skill naik level sekaligus.

Skill yang naik adalah Poison Resistance dan… Spider Thread, kan?

Huh, jadi menangani benang juga termasuk skill juga. Walaupun aku tidak ingat level berapa itu.

Tapi jika aku tetap membuat benang laba laba, harusnya skill akan naik dengan mudah, kan?

Yah, itu informasi yang menguntungkan.

Diakhirnya, bukankah ada sesuatu tentang skill point?

Jadi aku tebak kamu mendapatkan itu lebih banyak dari naik level.

Singkatnya, ketika aku naik level, HP ku akan benar benar pulih. Kupikir statusku juga meningkat. Plus, aku mendapat skill point.

Aku mungkin bisa menguji berapa banyak yang kudapat nanti.

Dan bagian yang terpenting aku mendapatkan bonus keahlian skill.

Aku tidak tahu pasti berapa banyak bonusnya, tapi sejak itu menaikkan dua skill sekaligus, aku tebak itu banyak.

Jadi dengan naik level mungkin akan menjadi cara yang efektif untuk memperkuat skill.

Level, huh…

Sejak skill dan title nyata, aku sedikit memperkirakan level juga, tapi tetap.

Aku sudah mencoba tidak memikirkannya terlalu banyak, tapi, dunia ini persis seperti game.

Aku takut jika aku melihatnya dengan pandangan itu, aku mungkin akan bertingkah seperti aku bermain game, tapi aku tebak terlalu telat untuk itu. Aku harus mengakuinya aku mulai merasa sedikit bergairah.

Aku tidak bisa apa apa jika aku punya jiwa gamer, kan?

Untuk sekarang, tujuanku saat ini untuk menghancurkan telur. Kelihatannya itu mustahil. Cangkangnya terlalu keras.

Sepertinya, melilitnya dengan benang elastis tidak berpengaruh.

Tapi jika aku terus menaikkan level ku dan statusku, aku harusnya bisa memecahkannya.

Heh-heh-heh. Tunggu saja, telur!

Aku akan memecahkanmu dan memakanmu jika itu hal terakhir yang kulakukan!



Comments

Popular posts from this blog

idstori situs informatif untuk kebutuhan anda

Informasi sejarah dunia terlengkap hanya di sezaman

Yoo In Na and Jennie BLACKPINK become the Top Most Popular Korean Female Ad Models in March