(S5) Penguasa

 -------------------------------------

Hari ini kami punya kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatanku, adalah kelas eksplorasi, bertemu di gunung kecil dekat dari akademi.

Meskipun, “dekat” itu relatif, karena memakan waktu setengah hari berjalan kaki ke sini dan sama untuk waktu kembalinya.

Hanya siswa yang telah lulus dari ujian yang diselenggarakan oleh akademi yang bisa berpartisipasi.

Diantara kami tahun pertama, totalnya dua belas orang yang menerima izin untuk mengikuti kelas eksplorasi.

Kami meninggalkan sekolah di pagi hari dan sampai di kaki gunung sebelum tengah hari.

Di sana kami melakukan briefing akhir di kabin pangkalan dan memakan makan siang.

Setelah makan, kami dipisah ke beberapa grup dan mulai mendaki.

Kami akan menghabiskan seharian meng eksplorasi gunung, berkemah semalam, dan pulang di hari berikutnya.

Dalam hal level bahaya, hanya yang paling lemah, monster kelas paling rendah yang tinggal di area sini.

Sebelum eksplorasi, sekolah tinggi mengirim beberapa personel untuk menginvestigasi, memastikan tidak ada monster kuat yang muncul.

Bahkan monster lemah terkadang berevolusi dan menjadi kuat, jadi sepertinya, mereka mengeceknya setiap ada kegiatan.

Ada beberapa tujuan untuk kegiatan outdoor ini:

Untuk belajar skill dasar survival.

Untuk merasakan habitat yang dihuni oleh para monster.

Untuk mengumpulkan tanaman obat dan memperoleh lebih banyak pengetahuan tentang gunung.

Keseluruhan tujuan dikumpulkan untuk semua pengalaman itu.

Idealnya, kami harus melakukannya dengan tetap aman selama perjalanan.

Bahkan ada hukuman jika seseorang mencoba menghadapi monster secara langsung.

Jika kamu diserang, kamu akan mendapat poin tergantung dari bagaimana caramu mengatasinya, tapi menyerang monster dengan sukarela sangatlah dilarang.

Kelasku dibagi ke beberapa party, setiap party terdiri dari 4 murid dan 1 guru.

Pembentukan party ini ditentukan dengan undian, dan kecuali ada masalah keseimbangan besar, tidak ada pergantian orang.

Sangat disayangkan, Sue, Katia, dan Yuri berbeda tim denganku.

Bahkan lebih disayangkannya lagi, aku sekelompok dengan Hugo.

Party kami beranggotakan diriku, Hugo, Bu Oka (atau Filimøs), dan Parton, seorang anak kesatria. Guru yang bertanggung jawab adalah Professor Oriza, guru sihir kami.

Parton dan aku lebih dari sekedar kenalan, tapi kami tidak memiliki hubungan pertemanan yang tepat.

Ayah Parton adalah mantan baron, tapi dia bekerja keras menaikkan peringkatnya ke count melalui pencapaian militer.

Dia juga mengajari anaknya dengan cukup tegas, jadi Parton berspesialis ke skill fisik.

Kekuatannya juga berada di peringkat atas kelas kami.

Rupanya, itu masih belum cukup baginya, jadi dia melakukan latihan harian dengan sangat serius.

Dia cenderung bersikap sangat hormat padaku ketika berbicara beberapa kali, aku pikir kami tidak terlalu dekat.

Professor Oriza adalah seorang guru sihir paruh baya.

Dia terlihat tidak terlalu termotivasi dibanding dengan guru lainnya. Dia disini hanya melakukan pekerjaannya dengan baik.

Memang, dia bukan seorang yang suka terlibat masalah, jadi ketika Hugo dan Aku diikutkan dalam party nya, dia tidak menyembunyikan ketidaksukaannya.

Sepertinya fakta Hugo membenciku sudah jadi pengetahuan umum.

Akan tetapi, karena Professor Oriza adalah seorang guru, kemampuan bertarungnya jelas cukup tinggi untuk mengatasi berbagai masalah.

Meskipun dia berspesialis pada sihir, dia juga punya skill untuk pertarungan jarak dekat, dan attribut miliknya jelas tinggi dibanding dengan siswa manapun.

Jika ada sesuatu yang tak diharapkan terjadi, guru harus melindungi para siswa, jadi tidak masuk akal untuk guru yang lemah menemani kami di karyawisata ini.

Yang mengejutkanku adalah Filimøs, yang dulunya adalah Bu Oka, ikut berpartisipasi.

Dia biasanya menghilang tanpa memberitahu.

Sepertinya dia bekerja dibalik layar, tapi dia tidak akan memberitahu kami apa yang dia lakukan.

Jika pekerjaan itu membuatnya sampai bolos kelas tanpa izin, dia pasti cukup sibuk.

Jadi aku tidak mengira dia akan muncul di kelas yang hampir memakan dua hari penuh.

Meski begitu, mengingat keadaanku dengan Hugo, aku cukup senang ada dia.

Kalau begini, jika Hugo ingin mengajakku bertarung, Bu Oka ada untuk menengahi.

“Baiklah, untuk sekarang cuma itu. Setelah kalian selesai makan siang, tolong berkelompoklah ke party mu dan berangkat.”

Guru yang bertanggung jawab ke karyawisata menyelesaikan briefingnya.

Setelah kami selesai makan, kami akan berangkat dengan party yang telah ditentukan.

“Baiklah, kakanda, kita harus berpisah sejenak. Aku akan sangat kesepian.”

“Sue, ini hanya sehari.”

“Bahkan sehari terlalu lama untuk kutanggung. Ketika aku memikirkan apa yang akan terjadi padamu ketika aku tidak didekatmu, aku ragu bisa tidur malam ini.”

“Aku akan baik-baik saja, oke? Mereka sudah memastikan gunungnya aman. Tidak akan terjadi apapun.”

Aku mengelus kepala Sue untuk meyakinkannya.

“Shun, hati-hati ke Hugo, oke? Sepertinya dia benar-benar sudah gila di dunia ini.”

“...Mengerti.”

Katia diam diam memberiku peringatan sebelum kita berpisah yang selalu bergema di dalam pikiranku.

Gila, huh...?

Memang dia terlihat lebih terpaku mengumpulkan kekuatan daripada sebelumnya.

Dengan mengumpulkan banyak pria muda yang menjanjikan sebagai pengikutnya, pada dasarnya dia membangun pondasi untuk pasukan masa depan.

Maafkan aku, tapi dia seperti anak kecil yang sedang bermain king of the mountain.
(TL/N : king of the mountain itu permainan anak kecil yang mempertahanin tetap ada di atas suatu gundukan sampai bisa bertahan paling terakhir sendiri, maaf klo salah.)

Dia memang selalu agak egois dan kekanak-kanakan, tapi semenjak dia bereinkarnasi, itu menjadi semakin parah.

Yah, aku hanya harus berhati-hati agar tidak membuatnya marah karena kesalahan kecil.

Terlepas dari kekhawatiran pribadiku, penjelajahan kami berlangsung normal.

Kita sampai di lokasi kemah yang telah ditentukan tanpa bertemu dengan monster.

“Tuan Schlain, apakah ini lokasi tempat berkemah?”

“Kupikir begitu. Sepertinya kita sampai lebih awal dari yang dijadwalkan.”

“Oh, pemuda saaaangat punya banyak energi. Seorang gadis sepertiku saaangatlah kesusahan mengikuti, kau tahuu!”

“Yah, benar. Statusmu cukup tinggi, kan, Oka? Seharusnya kamu tidak ada masalah dengan ini.”

“Jika kau tanya padakuuuu, seorang pria seharusnya pura-pura tidak tahu itu dan memperlakukan seorang gadis dengan baiiiik!”

“Aku nggak nyia-nyiakan waktuku tuk menjilat pada seorang gadis, makasih.”

“Aah, kuraaasa ada beberapa gadis memilih tipe seorang lelaki yang nakal.”

Sementara Hugo berargumen dengan Bu Oka, Parton dan aku mulai mendirikan tenda.

Professor Oriza hanya melihat kami dengan diam.

“Tuan Schlain, tolong bisakah saya memintamu untuk memegang itu?

“Yeah, tentu. Seperti ini?”

“Benar. Lalu jika kita lakukan ini dan ini...”

“Baiklah. Hei, ini sudah selesai. Terima kasih, Parton.”

“Tidak sama sekali. Faktanya, saya meminta maaf merepotkanmu. Saya seharusnya mendirikannya sendiri, tapi...”

“Parton. Status sosial tidak berlaku di akademi. Jadi kamu tidak perlu khawatir tentang itu, oke?”

“Itu memang benar, tapi, tuan Schlain, secara personal saya menghormatimu. Saya melakukan hal ini atas keinginan saya sendiri. Tidak perlu bagi anda untuk merasa bersalah tentang itu.”

Aku terkejut dengan tatapan tegas Parton.

Kenapa dia dan orang lain—contohnya adikku, Sue—merasa sangat tertarik padaku?

Aku tidak mengerti.

Setelah menyelesaikan pendirian kemah, masih ada waktu sebelum jadwal selanjutnya, jadi kami punya waktu luang.

Kami putuskan untuk mengecek sekitar.

Masing-masing dari kami akan bertindak sendiri-sendiri, menjelajah area kecil tanpa pergi terlalu jauh.

Aku agak menentang ide itu, tapi kami setuju untuk tetap berada dalam jarak dengar suara masing-masing.

Dengan begitu, jika sesuatu terjadi, anggota lain cukup dekat datang dengan berlari.

Dan begitulah caranya aku berakhir sendirian di gunung.

Jika kamu mengumpulkan tanaman obat dan sesuatu yang bisa dimakan, kamu bisa mendapat point tambahan.

Jadi aku mengaktifkan Appraisal, dan sekarang aku mencari tanaman herbal.

Tiba-tiba, aku mendengar suara pedang berbenturan.

Terdengar dekat, dari arah dimana Parton berada.

Suaranya teredam, seolah-olah salah satu pedang ditempa secara khusus atau penggunanya menggunakan skill Silince.

Tapi dengan Auditory Enhancement, telingaku bisa mendengarnya dengan jelas.

Aku berlari ke arah Parton yang mana hanya membuatku bertemu dengan seorang yang menghalangi jalan.

Itu Hugo.

“Yo.”

“Apa yang kamu lakukan, Hugo... tidak, Natsume?”

Hugo menyapaku dengan cukup ramah, tapi tidak membantu meredakan kegugupanku.

“Oh, kau tahu, aku hanya berpikir kalau sekarang adalah waktu yang bagus untuk menyingkirkanmu.”

Suara Hugo tenang, tapi aku sedikit tidak percaya pada telingaku.

Aku menelan ludah.

“Kau bercanda, kan?”

“Apakah aku terlihat bercanda? Kau perusak pemandangan, dan aku muak karena itu.”

Di saat itu, seringai kecil menghilang dari wajah Hugo.

“Lihat, dunia ini ada hanya untukku... Aku akan jadi orang yang paling kuat dan mengambil alih seluruh tempat ini. Jadi tidak masuk akal ada seorang yang levelnya sama denganku, atau mungkin lebih kuat, benar kan?”

“Apa yang kamu bilang? Dunia ini bukan milik siapa-siapa. Cepatlah sadar.”

“Sadar, huh? Tapi kamu bisa melakukan apapun di dunia ini jika kamu punya skill bagus. Ini seperti mimpi! Jelas, ini ada hanya untukku. Tapi dunia seperti itu tidak membutuhkan pecundang sepertimu. Jadi matilah.”

Hugo menarik pedangnya. Aku tidak punya pilihan selain melakukan hal yang sama.

Aku tidak percaya ini. Apakah dia gila?

Aku tahu dia membenciku, jadi kupikir akan ada sesuatu yang terjadi selama perjalanan ini, tapi aku tidak pernah menyangka dia akan mencoba membunuhku, karena alasan yang tak masuk akal.

Dia tidak serius, kan?

Maksudku, aku tahu ini bukan candaan, tapi...

Ini masih tidak terdengar nyata.

Namun, aku bisa mendengar jantungku berdebar kencang seperti drum di telingaku dengan jelas, dan tanganku gemetar saat menggenggam pedang.

Aku mencoba menghilangkan kebingungan dan panik lalu mengecek status Hugo.

-----------------------

Manusia                   : LV 31

Nama                       : Hugo Baint Renxandt

Status :

HP                            : 628/628(hijau)                      SP        : 609/609(kuning)

MP                            : 566/566(biru)                                     502/611(merah)    

Kemampuan rata rata menyerang : 608     Kemampuan rata rata pertahanan : 599

Kemampuan rata rata sihir : 546                 Kemampuan rata rata ketahanan : 522

Kemampuan rata rata kecepatan : 583

Skill :

[HP Auto-Recovery LV 4] [MP Recovery Speed LV 4] [MP Lessened Consumption LV 4] [SP Recovery Speed LV 8] [SP Lessened Consumption LV 8] [Destruction Enhancement LV 7] [Cutting Enhancement LV 7] [Impact Enhancement LV 4] [Flame Enhancement LV 4] [Magic Power Perception LV 8] [Magic Power Operation LV 5] [Magic Warfare LV 5] [Magic Power Conferment LV 4] [Magic Power Attack LV 2] [Mental Warfare LV 7] [Energy Conferment LV 7] [Energy Attack LV 7] [Flame Attack LV 3] [Paralysis Attack LV 2] [Swordsmanship LV 6] [Throw LV 5] [Spatial Maneuvering LV 6] [Hit LV 8] [Evasion LV 8] [Stealth LV 3] [Silence LV 1] [Emperor] [Concentration LV 9] [Prediction LV 3] [Arithmetic Processing LV 3] [Fire Magic LV 5] [Destruction Resistance LV 2] [Impact Resistance LV 2] [Cutting Resistance LV 3] [Fire Resistance LV 3] [Poison Resistance LV 2] [Paralysis Resistance LV 1] [Pain Resistance LV 1] [Vision Enhancement 10] [Telescopic Sight LV 1] [Auditory Enhancement LV 10] [Auditory Expansion LV 1] [Olfactory Enhancement LV 8] [Taste Enhancement LV 7] [Tactile Enhancement LV 8] [Longevity LV 5] [Magic Hoard LV 4] [Instant Body LV 5] [Endurance LV 5] [Herculean Strength LV 5] [Sturdy LV 5] [Monk LV 4] [Talisman LV 3] [Acceleration LV 5] [n% I = W]

Skill Point : 350

Title :

[Monster Slayer]

-----------------------

Dia kuat. Tidak seperti milikku, status miliknya lebih berfokus ke fisik.

Dan tidak seperti aku, dia telah memperoleh banyak skill menggunakan skill point miliknya.

Skill yang paling mengkhawatirkan adalah Emperor.

<Emperor: Meningkatkan efek skill-skill. Tambahan, bisa memberi attribut heresy “Ketakutan” pada lawan dengan cara intimidasi.>

Aku bisa menahan efek “Ketakutan”.

Tapi meningkatkan efek skill lain miliknya adalah masalah besar.

Hugo mengayunkan pedangnya ke arahku.

Aku menangkis pedang miliknya.

Uhh, sangat berat!

“Hei, coba tebak? Aku tahu kamu sama sekali belum menggunakan skill point. Kamu bahkan belum naik level. Point ada untuk digunakan, kau tahu! Seperti ini!”

Pedang Hugo mulai mengeluarkan api.

Aku hampir tak bisa menghindarinya.

“Percepatlah kematianmu, ya? Jika ini sampai di luar batas kendali, grup lain mungkin akan sadar.”

“Kau pikir bisa lolos setelah melakukan hal seperti ini?”

“Tentu, kenapa tidak? Aku calon penguasa di dunia ini. Jelas, aku bisa melakukan apapun yang kuinginkan! Selain itu, aku telah merencakannya. Antek-antek ku seharusnya melakukan pekerjaan lain sekarang. Setelah aku selesai denganmu, kami akan melepas monster yang telah kami bawa. Monster-monster kuat yang biasanya tidak muncul di sekitar sini. Lalu kami hanya perlu bilang monster itu tiba-tiba muncul dan memakan banyak murid malang dan para guru, paham? Lalu kukalahkan mereka dan kami selamat.”

“Kamu tidak berpikir akan ada yang mencurigaimu dengan rencana setengah matang seperti itu?”

“Memang siapa? Apa yang akan mereka katakan? Ini bukan Jepang, kau tahu. Aku calon sword-king! Siapa yang berani menentangku hanya karena sedikit mencurigakan? Kau pikir mereka ingin memulai insiden internasional? Yeah, benar. Begitulah cara kerjanya di sini. Tidak ada sistem keadilan yang bisa menghentikanku!”

Kata-katanya mengejutkanku. Dia tidak berpikir seperti orang Jepang lagi.

Dan dia menerima itu seolah hal yang normal.

“Sampai jumpa. Jangan khawatir. Aku akan mengingatmu di pecahan ingatan kecil milikku.”

Pedang miliknya mengumpulkan nyala api besar disaat diayunkan kedepan.

Akan tetapi, itu tidak mengenaiku.

Tubuh Hugo tiba-tiba terpental ke belakang.

“Natsume. Kamu telah melenceng terlalu jauh.”

Dingin, nada intimidasi tanpa tambahan aksen uniknya.

Kehadiran luar biasa yang tidak pas dengan tubuh kecil elf.

Bu Oka.

“Rencanamu gagal, Natsume. Semua anak buahmu telah diringkus. Dan aku telah mengurus monster yang kamu bawa.”

“Ap-apa?!”

“Sepertinya kau begitu asyik dengan Shun sampai-sampai menganggap enteng diriku ini. Maaf, tapi aku tidak bisa membiarkan amukan kecilmu begitu saja.”

Guru kami berjalan ke Hugo yang terjatuh.

Dia mencoba melepas serangan kejutan padanya, tapi—

“Guh?!”

—sesuatu yang tak terlihat membuatnya terjatuh lagi ke tanah.

Ini pasti kekuatan yang sama seperti yang melempar Hugo tadi.

Kutebak itu semacam sihir angin.

Tangan Bu Oka menggenggam bagian atas kepala Hugo. Lalu, aku merasa adanya aliran sihir.

Dia sepertinya merapalkan suatu mantra pada Hugo.

“Aktifkan otoritas penguasa. Mengaktifkan skill khusus penguasa atas permintaan penguasa. Setuju untuk mengaktifkan?”

“Persetujuan diberikan.”

Suara datar muncul dari mulut Hugo. Itu seperti bukan miliknya.

Apakah dia menghipnotisnya dengan sihir Heretic terlarang?!

Rasa terkejutku tidak berhenti di situ. Faktanya, ini baru permulaan.

Di mataku, Appraisal menunjukkan status Hugo berkurang drastis.

Selain itu, skill-skill miliknya menghilang.

Beberapa detik saja, semua skill Hugo menghilang kecuali skill misterius yang punya kata-kata tidak jelas.

“Apa?! Apa yang kau lakukan padaku?!”

Hugo berteriak begitu dia sadar.

“Aku menurunkan statusmu dan mencabut skill-skill milikmu.”

“Huh?! Itu mustahil!”

“Shun, apa yang Appraisal lihat?”

“...Sama seperti yang kamu katakan, Bu. Semua statusnya menurun ke tigapuluh. Plus, skill-skill miliknya hilang.”

“Ap...? Bagaimana...?”

“Dunia ini bukanlah miliku. Aku sangat menyarankan agar kamu merenungkan tindakanmu dan mulai menjalani hidup normal. Hal baik tidak akan datang padamu jika kamu memperoleh banyak skill dan menjadi kuat...”

Hugo benar-benar tercengang. Aku juga bingung.

 Setelah itu, kelas eksplorasi ditunda.

Parton, Professor Oriza, dan yang lainnya baik-baik saja.

Sepertinya ini nyaris saja, tapi berkat campur tangan Bu Oka, tidak ada yang terluka parah.

Anak buah Hugo yang mencoba menyerang orang-orang ditangkap.

Akan tetapi, diantara mereka tidak ada yang mengakui hubungan mereka dengan Hugo, dan Hugo juga memutus tali hubungannya pada mereka.

Sepertinya, penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan oleh akademi, tapi menilai bagaimana sejauh ini, aku tidak yakin akan banyak yang berubah.

Hugo yakin dia bisa membicarakan jalan keluarnya, jadi dia mungkin sudah punya semacam rencana darurat.

Semua orang, termasuk aku, sepenuhnya terfokus pada Hugo sekarang.

Jadi tidak ada yang menyadari monster, dilepaskan diam-diam, mengikuti kami kembali.

Sebelum | Daftar Isi | Sesudah

Comments

Popular posts from this blog

idstori situs informatif untuk kebutuhan anda

Informasi sejarah dunia terlengkap hanya di sezaman

Yoo In Na and Jennie BLACKPINK become the Top Most Popular Korean Female Ad Models in March