149 Halo, ini Evil God




--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Aku tidak melihat apapun.
Sungguh kutidak lihat apapun.

[Halo. Ini D]

Aaaa.
Aku tidak dengar apapun.

[Ah, apa yang kupunya disini. Entah bagaimana ada tombol penghacuran diri laba-laba di tanganku.]

Maafkan aku, tolong.
Lebih tepatnya, apa apaan tobol itu!?
Kapan kamu membuatnya!?

[Itu hanya lelucon. Tidak ada sesuatu seperti itu. Bahkan tanpa itu, aku masih bisa mengubah laba laba menjadi debu].

U-Um.
Aku tidak merasa lega sama sekali.

[Jangan khawatir. Aku tidak akan membunuh seorang yang menarik sepertimu.]

Ah, jadi begitu?
Aku merasa terhormat.
Lalu, selamat tinggal.

[Penghancuran diri]

Maafkan aku!

[Itu hanya lelucon. Ya lelucon.]

Aku tidak mendengarnya sebagai lelucon ketika itu dikatakan dengan nada monoton.

[Aku sering mengatakan itu.]

Jadi, apa maumu?

[Hanya merayakanmu yang sudah mendapatkan Immortality]

Ah.
Hei, mengapa kamu membuat skill seperti itu?

[Menurutmu apa yang orang incar setelah mereka merasa puas?]

Eh?

[Kekayaan, ketenaran, kekuatan militer, kekuasaan, dan kekekalan. Tidak peduli didunia manapun, orang orang menginginkan itu. Dan, ketika mereka tahu itu mungkin didapatkan, menurutmu apa yang akan mereka lakukan?]

Mereka mungkin akan mencoba mendapatkannya bagaimanapun caranya.
Ah, seperti itu.

[Begitulah adanya. Bahkan jika mereka mengerti bahwa mereka tidak bisa mencapainya, orang orang tetap percaya, bagaimanapun caranya. Mereka akan bekerja keras dan lebih keras lagi, dan akhirnya mati tanpa mendapatkannya. Adapun hasil dari kerja keras mereka, Administrator akan mengambilnya. Bukankah menurutmu itu sangat efisien?]

Seperti biasa, kepribadianmu buruk.

[Lagipula aku Evil God.]

Lalu, aku juga mendapatkannya, jadi apa maksudmu?

[Zana Horowa memang aslinya monster yang kekal. Aku tidak menyangka ada seseorang yang berevolusi menjadi itu.]

Hei.
Itu adalah monster yang tidak harusnya ada ketika berevolusi.

[Itu tidak salah evolusi menjadi itu. Bagaimanapun juga, yang pertama Zoa Ere adalah monster yang benar benar langka, jadi bahkan jika itu ada, itu didesain untuk mati sebelum bisa berevolusi.]

Eh?
Apa itu?

[Zoa Ere mempunyai Corrosion Attack, benar? Tapi tidak ada ada Corrosion Resistance.]

Eh?
Jadi begitu?

[Ya. Karena itu, Zoa Ere yang normal akan mati ketika menggunakan Corrosion Attack. Kamu beruntung karena mempunyai resistancenya.]

Hampir saja!?
Seriusan.
Jadi, aku sangat dekat dengan kematian tanpa kuketahui.

[Berkat resistance yang kau miliki, sabit hanya berakhir dengan tidak bisa digunakan. Jika yang biasa, itu akan menjadi kematian instan.]

Benar-benar produk gagal.

[Membunuh lawan dan diri sendiri juga akan mati. Karena keadaan seperti itu, monster itu dilambangkan sebagai ketakutan.]

Ah.
Sekarang ketika kamu mengatakannya, itu benar benar menyeramkan.
Itu benar benar mengganggu.

[Kebenaran tentang Ede Saine juga sama, dan itu mendapatkan Evil Eye of Extinction yang kuat. Itu mati sebelum bisa berevolusi.]

Sampai sekarang adakah seseorang yang berevolusi menjadi Zana Horowa?

[Tidak ada. Selamat. Kamu menjadi satu satunya monster unik didunia. Clap clap]

Meskipun aku senang, ketika itu dikatakan olehmu, entah bagaimana aku tidak bisa merasa senang.

[Meskipun aku disini spesial untuk memberkatimu.]

Tidak, setelah semua hal yang kau lakukan padaku sampai sekarang, yah.

[Lagipula aku ini Evil God.]

Haa.
“Taboo” dan “Immortality”, kepribadianmu benar benar buruk.

[Aku akan senang jika kamu mengatakannya dengan lebih anggun. Contohnya, kejahatan murni.]

Ketika kamu sudah mengatakannya, itu tidak termasuk.
Kamu terlalu jahat.

[Tidakkah kamu pikir Taboo diatur dengan baik di system?]

Kutidak berpikir seperti itu.
Meskipun itu berakhir dengan perasaan tidak nyaman karena aku setengah orang luar, bukankah penduduk didunia ini menjadi gila ketika Taboo mencapai level maksimal?

[Dimasa lalu orang orang yang mencapai level maksimal Taboo tidak akan mendapatkan kematian yang layak.]

Itu sudah jelas.

[Lagipula ini Taboo, itu sebabnya hal hal semacam itu dimasukkan.]

Seriusan, ini tidak menyenangkan.
Yah, kupikir itu konsekuensi ketika kamu melakukan hal buruk.

[Jadi, kamu telah mengetahui isi Taboo, dan sekarang kita sampai.]

Yeah.
Kupikir ada yang salah ketika aku mengatakannya sendiri.
Jika ini diriku yang lama, aku akan mengatakan “Ini bukan urusanku” kemudian tidur seharian.

[Itu mungkin karena caramu menggunakan Parallel Will.]

Kuyakin karena itu.

[Aku mengatakan ini karena kamu sepertinya tidak menyadarinya, tapi itu serangan diluar system kamu tahu?]

Ah, serius?

[Paling tidak, aku tidak ingat mendesain skill untuk melakukan sesuatu seperti itu.]

Oh.
Dengan kata lain, aku mendekati domain tuhan?

[Ya]

Fufufu.
Sepertinya hari demi hari aku semakin dekat menjadi tuhan.

[Aku mengharapkannya.]

Tidak, aku ingin kau membantahku daripada mengabaikanku dengan sombongnya.

[Itu perasaanku yang sebenarnya. Aku harap kau bisa mencapai kami.]

Apakah kamu serius?

[Ya]

Sebenarnya apa tujuanmu?

[Aku sudah mengatakannya. Ini untuk hiburan.]

Ah, yah.
Seperti itu.

[Karena perasaanku sedang baik, aku akan memberi sedikit layanan dengan mengajarimu.]

Serius!?

[Ya. Jika itu dalam jangkauan aku bisa bicara, aku akan mengajarimu banyak hal tentang dunia ini.]

Oh, serius.
Lalu, apa yang harus kutanyakan?


<Preview>    Kumo    <Next>






Comments

Popular posts from this blog

idstori situs informatif untuk kebutuhan anda

Informasi sejarah dunia terlengkap hanya di sezaman

Yoo In Na and Jennie BLACKPINK become the Top Most Popular Korean Female Ad Models in March