(9) Laba Laba vs Lebah



-------------------------------

Setelah Earth Dragon itu pergi, aku menghabiskan waktuku melihat ke sekitar.

Tidak peduli seberapa lama aku sudah melihat, tetap saja, aku masih merasa tidak aman. Tapi aman atau tidak, aku harus melakukan sesuatu, atau aku akan terjebak selamanya disini sampai mati.

Aku menggunakan Thread Control untuk mengulur benangku ke lebah, yang mana lebah itu masih terikat diatas tanah.

Oof, punggungku sakit. Tapi kelihatannya aku masih bisa membuat benang tanpa masalah.

Pelan dan hati hati mengulurkan benangku sampai akhirnya mencapai ke target.

Lebah itu masih berusaha melepaskan diri, tapi itu tidak penting tuk saat ini.

Aku harus duluan mengambilnya sebelum monster lain yang mendapatkannya.

Setiap kali aku menarik, lukaku terasa sakit.

Rasa sakitnya sangat parah, tapi HPku sudah tidak berkurang lagi, jadi aku percaya ini akan baik baik saja.

Akhirnya, aku berhasil mengambil mangsaku.

Langsung saja dia kugigit dengan poison fang ku.

Menimbang seberapa baiknya racunku bekerja pada monster beracun lainnya, mungkin skill Poison Fang dan Poison Resistance ku lebih tinggi dari yang lain?

Nah, itu tidak terlalu penting sekarang.

Masalah utamanya adalah apa yang harus kulakukan selanjutnya. Jujur saja, menelusuri area ini mungkin sama saja bunuh diri. Disini mungkin ada binatang buas lain seperti earth dragon, jadi kesempatan bertahan hidupku akan mengecil. (TL : Dari eng nya emang pake kata beasts bukan monsters)

Itu tidak bagus. Aku memang telah banyak melewati situasi berbahaya, tapi kali ini lebih menakutkan daripada yang sebelum sebelumnya.

Biasanya, aku cukup percaya diri dengan kemampuan bertarungku.

Baru baru ini, aku sudah berkeliling didalam dungeon dan menggunakan taktik serangan kejutan, tapi akhirnya, yang paling cocok untukku adalah membuat jarring dan membiarkan mangsa datang padauk. Maksudku, aku bahkan bisa mengalahkan ular raksasa itu hanya dengan rumah sederhanaku. Jadi jika aku memfokuskan rumahku untuk pertahanan, tidak akan ada monster yang bisa menandinginya.

Atau begitulah yang kupikirkan.

Makhluk itu jelas bisa melakukan itu. Bahkan tanpa mengedipkan mata sedikitpun. Monster mengerikan itu jelas cukup kuat.

Benang, poison fang, kejutan, dan kecepatan. Taktik yang biasanya kupakai tidak lebih dari hanya sekedar mainan bagi naga itu.

Itu semua akan mudah diatasi dengan kekuatan yang mengerikan.

Aku bisa membayangkan itu dengan mudah.

Di seluruh kehidupanku setelah direinkarnasikan sebagai laba laba, ini kali kedua aku bertemu dengan makhluk dominan yang bisa menghancurkanku dengan mudahnya.

Yang pertama adalah saat aku tiba tiba bertemu ibu laba laba raksasa.

Fakta kalau aku tidak punya kesempatan untuk menang adalah sebuah masalah. Tapi yang lebih parahnya lagi dia lebih cepat dariku.

Bahkan jika ada yang bisa menembus sarangku, aku masih bisa melarikan diri. Aku mungkin akan menyesal seperti terakhir waktu itu, tapi setidaknya hidupku terselamatkan. Dengan kecepatanku yang luar biasa, itu semua bukan masalah. Tetapi dia bisa melebihiku.

Jika kau bertarung melawannya, tidak mungkin aku bisa menang. Dan aku bahkan tidak bisa kabur darinya.

Benar, jika dia berniat melawanku, itu akan berakhir sekejap.

Sungguh makhluk yang mengerikan.

Jika sebelumnya aku tahu sesuatu yang seperti itu nyata, aku lebih memilih bertarung melawan ular, satu lawan satu.

Dan sekarang aku juga tidak tahu apakah ada spesies lain yang seperti itu sedang berjalan jalan di tempat ini.

Mengerikan.

Sampai sekarang, kejadian inilah yang paling membuatku akan mati. Jujur, aku sedikit terkejut tentang seberapa ketakutannya diriku.

Meskipun sejauh ini aku telah mengalami banyak pengalaman yang tidak biasa, aku tidak pernah merasa benar benar tegang atau takut, jadi aku telah melupakan kedua perasaan itu jauh jauh hari.

Tapi sekarang aku tahu itu semua bukan masalahnya.

Satu satunya alasan adalah karena aku tidak pernah merasa setakut ini dikeadaan yang lain bahkan ketika dibandingkan dengan yang kali ini. Ini tidak seperti emosiku mati, aku hanya tidak memerlukan mereka sampai saat ini.

Ha-ha.

Bukankan ini cukup terlambat untuk baru menyadarinya sekarang. Kenapa aku tidak pernah menyadari ini sebelum sampai disituasi yang sekarang?

Baiklah, cukup mengeluhnya. Ini waktunya memikirkan apa yang akan kulakukan selanjutnya.
Pertama, aku harus menjaga keselamatanku.

Ini akan sia sia jika aku bertemu dengan naga, tapi mungkin aku harus tetap membuat jaring kecil disekitar celah batu kecil ini.

Disaat itu juga, aku secara fisik tidak dapat keluar. (TL : Lagi luka, jadi gak bisa keluar)

Jadi kali ini, aku akan memaksimalkannya. Waktunya untuk membuat rumahku yang ketiga. Lalu, jika mungkin, aku ingin memancing masuk dan membunuh beberapa monster lemah seperti lebah lebah itu.

Tujuanku saat ini adalah naik level agar luka ini bisa pulih sempurna. Sampai aku pulih, tidak banyak hal yang bisa kulakukan. Di keadaanku yang saat ini, sekali serangan kecil bahkan dari monster terlemah cukup untuk bisa membunuhku.

Mungkin lebih baik jangan terlalu berharap jika luka ini bisa sembuh dengan sendirinya.

Ahh, aku harap aku punya skill pemulihan HP. Tapi tidak ada gunanya mengeluhkan hal itu. Aku harusnya menerima keadaanku saat ini dan mencoba melewatinya.

Selain itu, tujuan pertamaku adalah membuat base disekitar area kecil ini.

Jujur saja, membangun sarang disini mungkin bukan ide yang bagus. Mungkin ini akan menyebabkan kehadiranku lebih jelas, dan jika ada monster seperti naga waktu itu menemukanku, aku kalah.

Namun, dengan Lukaku yang cukup parah, aku tidak punya banyak pilihan.

Jadi aku hanyalah harus mencoba untuk naik level.

Ketika aku naik level dan pulih dari lukaku, aku bisa memikirkan cara keluar dari tempat berbahaya ini.

Haruskah aku mencoba melewati banyaknya lebah lebah itu atau menelusuri jalan jalan yang ada di bawah sini? Keduanya sama sama membawaku ke neraka.

Tetapi, sekarang aku sudah jatuh kedalam lubang, jadi bisa dibilang aku sudah di neraka. Satu satunya pertanyaan adalah apakah aku akan hidup atau mati disini, dan sampai saat ini, sudah banyak keberuntunganku yang turun.

Sekarang, bisa dibilang aku lebih banyak merasa seperti akan mati. Akankah keberuntunganku tetap berkurang, atau aku bisa membalikkannya lagi?

Yah, paling tidak, aku akan mencobanya.

Untungnya, aku masih punya cukup stamina untuk membuat sebuah jaring. Ukuran satu lebah saja masih sangat besar, jadi lebah lebah itu akan menjadi sumber makananku kali ini.

Aku akan memanfaatkan setiap stamina yang lebah ini hasilkan untuk membuat rumah baruku. (TL : Makan itu nambahin stamina warna merah)

Setelah itu, semuanya akan bergantung ke skill dan keberuntunganku.

Dihari pertama, aku membuat jaring sesederhana mungkin selanjutnya aku tidur.

Bisa dibilang tidurku tidak cukup nyaman berkat rasa sakit dipunggungku, tapi setidaknya aku tidak diserang selagi tidur.

Selain kemungkinan aku diserang, aku juga khawatir kalau saja aku mati karena luka ini disaat tidur atau semacamnya, jadi aku benar benar lega ketika aku bangun dengan aman.

HPku masih tetap tersisa 6, sama seperti sebelum aku tidur.

Aku tidak tau apakah aku harus kecewa karena aku tidak pulih atau senang karena HPku sudah tidak mengurang lagi.

Aku menghabiskan hari keduaku untuk memperluas jaring.

Berkat rasa sakit dipunggungku, membuat rumah ini jadi lebih susah dari apa yang kukira.

Karena lebah lebah itu beterbangan sangat dekat, aku beberapa kali harus berhenti bekerja dan pergi berlindung.

Tidak seperti pembangunan sebelumnya, aku harus waspada kesekitar disaat aku membangun rumahku, dan itu semua membuatku gugup.

Ketika aku punya waktu untuk beristirahat, aku memakan lebah yang kudapatkan sedikit demi sedikit, ini untuk memastikan agar staminaku tidak habis. Disituasi seperti ini, aku tidak boleh membahayakan diriku lebih jauh lagi. Terutama, stamina, itu sangat penting untuk kehidupanku. Aku membutuhkannya untuk membuat benang dan berjalan jalan disekitar. Jadi paling tidak, aku harus menyimpan stamina yang cukup untuk satu pertarungan.

Selain itu semua, aku tidak tahu kapan aku bisa mendapat makanan lagi, jadi aku putuskan berhati hati tentang mengatur stamina jika aku tiba tiba terjebak disebuah pertarungan.

Disaat aku bekerja, aku sadar skill Pain Resistanceku naik beberapa level.

Terakhir kali ingat, ini masih dilevel 2, tapi ditengah pekerjaan membangun sarang ini, Divine Voice(sementara) bilang : <Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Pain Resistance LV 6] berubah menjadi [Pain Resistance LV 7]>

Sekarang tiba tiba sudah di level 7.

Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi tebakanku itu naik level disaat aku tertidur.

Itu memang bukan tidur yang nyaman, jadi jika kondisi untuk menaikkan keahlian skill itu adalah dengan merasakan sakit, ada banyak kesempatan itu akan naik disaat aku tidur.

Waktu itu, aku memang merasa mendengar Divine Voice(sementara) berbicara dalam mimpiku.

Ternyata skill Pain Resistance tidaklah membebaskan dirimu dari ketidaknyamanan seperti yang mungkin kamu bayangkan.

Sekarang memang skillku sudah dilevel 7, tapi kelihatannya rasa sakitnya masih sama seperti sebelumnya. Sampai akhirnya, aku menyadari efek skillnya mungkin “membiarkanmu bisa bergerak sambil menahan rasa sakit.”

Jujur, apa apan itu.

Rasa sakitnya tidak berkurang sedikitpun, dan ketika aku bisa bergerak, setidaknya, pilihanku masih terbatas.

Ketika pertama kali mendapatkan skill ini, aku merasa rasa sakitnya sedikit berkurang, tapi mungkin aku hanya berhayal saja.

Diakhir hari ini, skill Pain Resistanceku naik ke level 8.

Hari ketiga.

Lebah yang kutangkap sudah selesai kumakan. Aku juga sudah melebarkan jaring jaring sarangku sejauh yang kubisa, jadi sekarang waktunya pindah ke rencana lain, yaitu berburu untuk menaikkan level.

Pertanyaannya, bagaimana aku akan menangkap mangsaku?

Lebah lebah memang terbang mendekat, tapi mereka pasti berhati hati denganku, karena mereka tidak benar benar menyerang.

Aku berharap jika mereka akan maju padaku tanpa berpikir panjang, tapi hal hal ini tidak berjalan sangat lancar.

Untuk saat ini, aku mengintip ke atas sambil menunggu sebuah kesempatan.

Aku sudah mencoba memancing lebah yang datang mendekat, tapi mereka masih tidak mau datang kepadaku.

Disaat aku mengamati lebah lebah itu, aku menyadari beberapa hal.

Pertama, mereka umumnya membentuk sebuah grup beranggotakan lima atau enam. Setiap grup bertindak masing masing.

Dan grup itu punya seorang pemimpin.

<High finjicote LV 1: Status Appraisal Gagal>

Finjicote yang lebih tinggi statusnya.

Dilihat dari namanya, dia mungkin spesies yang lebih kuat, bahkan mungkin bentuk dari evolusi.

Kebanyakan dari mereka level 1, jadi kelihatannya itu memang evolusi.

Diantara lebah lebah normal, ada beberapa yang dilevel 8 atau 9, tidak jauh di ambang level, jadi sepertinya mereka menjadi pemimpin dari grup mereka sendiri setelah berevolusi.

Lebah pemimpin mempunyai warna yang sedikit lebih gelap daripada yang biasa. Hanya itu perbedaan yang terlihat; bentuk dan ukuran mereka sama.

Karena status Appraisal gagal seperti biasa, aku tidak yakin, tapi mungkin lebih baik untuk beranggapan kalau status mereka lebih tinggi dari lebah biasanya.

Eh, meskipun dia masih belum cukup untuk menembus jaringku.

Mereka mungkin menyadari itu juga, yang menjelaskan kenapa mereka tidak bergerak seenak keinginan mereka sendiri.

Kalau begitu, lebah lebah ini mungkin cukup pintar.

Terkadang, grup pernah berpisah dan masuk ke salah satu jalan dibagian bawah lubang.

Setelah beberapa saat, mereka kembali dengan mangsa yang telah dikalahkan. Sepertinya begitu cara mereka berburu: efisiensi grup yang teratur.

Jadi mereka benar benar makhluk yang pintar.

Meskipun juga ada beberapa lebah yang kelihatannya bertindak semaunya sendiri.

Yang lebih penting, kemampuan lebah untuk berburu monster adalah informasi yang penting.

Itu artinya tidak semua yang ada dibawah sini sekuat Earth Dragon.

Hanya dengan sedikit kabar gembira membuatku merasa sedikit lebih baik.

Ada juga grup yang tidak kembali, jadi aku tidak bisa menurunkan penjagaanku terlalu banyak. Itu membuktikan ada beberapa monster diluar sana yang bisa mengalahkan segerombolan lebah. Beberapa grup pemburu yang berhasil kembali juga membawa mayat dari teman mereka, jadi tidak diragukan lagi ini tempat yang berbahaya.

Aku masih terus mengamati perilaku lebah lebah itu sejenak.

Disaat aku mulai berpikir untuk pergi tidur, aku mendapat pesan dari Divine Voice(sementara).

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Pain Resistance LV 9] berubah menjadi [Pain Nullification]>

<Kondisi sudah terpenuhi. Skill [Pain Mitigation LV 1] telah didapatkan dari skill [Pain Nullification]>

Skill Pain Resistanceku naik lagi.

Aku bahkan tidak menyadari saat skillku naik dari level 8 ke 9. Itu mungkin terjadi disaat aku sedang tertidur lagi.

Nama skillnya juga berubah menjadi “Nullification”, dan penghitung levelnya menghilang. Aku pasti telah mencapai puncak keahliannya.

Setelah Night Vision, ini skill kedua yang telah kumaksimalkan.

Dan kelihatannya Night Vision dari awal memang sudah dilevel yang tinggi, yang berarti ini kali pertamanya aku menaikkan skill dari level 1 ke 10 atas kerja kerasku sendiri.

Meskipun aku tidak terlalu yakin jika ini layak untuk semua ingatan menyiksa yang telah aku lalui selama prosesnya.

Yah, skill turunan yang diperoleh tampaknya benar benar mengurangi rasa sakit, jadi itu bagus. Tidak seperti Pain Resistance itu tidak berguna, tapi tetap saja.

Dilevel 1 tidak banyak perubahan yang terasa. Luka yang ada dipunggungku masih sakit seperti biasa.

Jika aku manaikkan level skill ini, rasa sakit mungkin akan sedikit lebih mudah ditahan, jadi aku harap itu akan naik disaat aku tidur.

Jadi tanpa basa basi, aku tidur.

Hari keempat.

Aku perlahan mulai kehabisan stamina, jadi aku mungkin akan segera mengambil Tindakan.

Targetku adalah lebah penyendiri. Resiko jika menantang satu grup itu terlalu besar.

Aku tidak berpikir kalau aku sama sekali tidak punya kesempatan untuk menang, hanya saja itu jauh lebih baik daripada melakukan kesalahan.

Jika ada beberapa musuh yang terlibat, semua hal yang tidak terduga mungkin bisa terjadi. Kalau sampai begitu, lebih mudah untuk melawan yang sendirian.

Karena lebah lebah yang penyendiri itu tidak punya pemimpin, kemampuan kerja sama mereka tidak terlalu bagus. Berdasarkan pengamatanku sehari sebelumnya, beberapa dari mereka bahkan dengan sukarela menjelajahi jalan sempit yang lebah lebah grup tidak akan lewati.

Sepertinya, lebah yang kutangkap dengan jaringku sebelumnya adalah lebah penyendiri yang sedang terserat dijalan dan nyasar. (TL : Yang waktu pertama kali ketemu sama monster lebah)
Tapi, aku tidak bisa membayangkan lebah itu bisa sampai ke sarangku yang sebelumnya dari tempat ini, jadi kemungkinan ada sarang lain yang lebih dekat ke sarangku yang sebelumnya.

Lebah yang penyendiri telah aku amati dan ternyata tidak terlalu pintar. Faktanya, mereka mungkin gagal untuk bergabung kedalam grup karena alasan itu dan menyerah lalu hidup sendirian.

Namun, aku pikir itu lebih mudah untuk memancing mereka untuk menyerangku.

Tapi aku tidak akan menggunakan rencana yang mengandalkan keberuntungan.

Oleh karena itu, aku mengeluarkan senjata baru yang aku rancang kemarin.

Ini adalah benang dengan bola keras yang dibuat dengan benang lengket menempel diujungnya. Aku menyebutnya Morning Spider!

Heh-heh-heh. Aku akan menggunakan kekuatanku dan Thread Control ku untuk melemparkan benda ini ke lebah yang sedang terbang.

Aku mungkin—tidak, hampir pasti—akan meleset.

Tapi itu baik baik saja.

Itu pasti cukup untuk targetku agar menganggapku sebagai musuh. Setelah itu, dia harusnya datang menyerangku dengan keinginannya sendiri, aku harap.

Jika aku mengenainya, bagus. Jika tidak, selama dia menganggapku musuh, aku akan menghitung itu sebagai berhasil. Setelah itu, aku harap dia akan datang mendekat ke sarangku.

Dilihat dari apa yang terjadi kemarin, lebah penyendiri itu akan datang kebawah untuk memeriksa apa yang terjadi disekitar rumahku, jadi ini seharusnya bekerja.

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Pain Mitigation LV 2] berubah menjadi [Pain Mitigation LV 3]>

Disaat aku menunggu, skill baru Pain Mitigationku naik level.

Huh? Kelihatannya perkembangannya lebih lambat dibandingkan dengan Pain Resistance. Aku pikir itu setidaknya mungkin sudah naik ke level 5 saat aku tidur, tapi itu tidak banyak berubah.

Tetapi, sekarang setelah level skillnya naik, jelas skill ini bekerja.

Jadi Pain Mitigation benar benar mengurangi rasa sakit. Berkat itu, rasa sakit dipunggungku sedikit lebih mudah untuk ditahan sekarang.

Ini luka yang cukup parah.

Aku melakukan penangan pertama dengan menutupinya menggunakan Thread Control, tapi tetap saja masih ada lubang yang terlihat dipunggungku.

Jika aku masih seorang manusia, aku tahu aku mungkin sudah mati dengan luka yang parah ini.

Apakah aku berhasil hidup karena aku seorang laba laba atau karena aku seekor monster? Yang manapun itu, ini luka yang cukup parah dan ini keajaiban aku bisa hidup.

Aku sebelumnya sudah menggunakan Thread Control untuk membersihkannya, berharap bisa membersihkan beberapa racun yang menempel, tapi itu terasa sangat sakit sampai mungkin aku akan mati.

Aku harus naik level secepat mungkin akan bisa pulih. Jika aku membiarkannya lebih lama lagi, itu mungkin akan menjadi lebih parah.

Bernanah, kematian sel sel, infeksi bakteri… Aku harus lakukan sesuatu sebelum gejala gejala lain muncul.

Dan sekarang, akhirnya, kesempatan telah datang.

Satu dari lebah penyendiri datang kesini.

Tidak ada lebah lainnya. Jika ada, mereka mungkin akan segera membantu lebah penyendiri itu.

Karena itu tidak menimbulkan masalah, ini kesempatan yang bagus.

Aku memutarkan mutarkan Morning Spiderku.

Konsentrasi… konsentrasi…

Incaar, daaannn… sekarang!

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Mendapatkan skill [Concentration LV 1]>
Whoa, aku mengenainya. Dan bahkan, aku mendapat skill baru.

Ooh.

Aku tidak menyangka akan mengenainya, tapi Morning Spider mampu memukul langsung ke tubuh lebah.

Tanpa ragu, aku menggunakan Thread Control untuk mengikat benang kesekitar tubuh lebah. Lalu aku dengan pelan menariknya ke sarangku, lalu kuperkenalkan taring beracun.

Okay.

Itu berjalan sesuai dengan rencana, dari awal sampai akhir. Mungkin keberuntunganku mulai naik lagi.

Tidak, tidak, tidak.

Aku tak boleh terbawa suasana. Sebelumnya, terlalu sombong membuatku sial. Aku harus tetap rendah hati.

Pertama aku akan melanjutkan untuk segera makan.

Kalau begitu, waktunya makan.

Untuk sesaat, aku harus mengamankan beberapa makanan. Berdasarkan ukuran badan lebah, aku bisa bertahan untuk beberapa hari. Karena itu, sementara ini aku tidak perlu khawatir tentang stamina.

Dengan ini, berarti aku punya lebih banyak pilihan.

Dan pilihanku adalah untuk memperluas sarangku. Iya, keatas.

Aku benar benar tidak ingin menjelajahi jalanan dibawah sini. Ini bukan bisa atau tidaknya, hanya saja aku benar benar tidak mau.

Bukan. Aku juga takut ke naga itu. Jadi itu pilihan yang sulit.

Oleh kenapa itu kuputuskan, entah bagaimana caranya aku akan memanjat ke jalan dimana tempatku jatuh.

Untuk tujuan itu, aku harus mencari jalan disekitar lebah lebah itu.

Jika aku hanya mencoba memanjat dengan cara biasa, para lebah akan segera menyerangku, jadi aku perlu beberapa rencana.

Rencanaku adalah dengan terus memperluas sarangku keatas.

Yah, aku tidak tahu apakah ini strategi yang paling bagus untuk memecahkan masalah saat ini.

Maksudku, jika aku boleh bilang, diriku ini orang yang licik. Tetapi aku tidak bisa memikirkan rencana lain yang lebih bagus.

Tentu, rencana ini juga punya banyak kelemahan.

Pertama, membuat lebih banyak jaring menghabiskan staminaku.

Dan tidak seperti biasanya, aku harus membuatnya dipinggiran tebing kali ini.

Karena keadaanku sekarang berbeda, aku tidak tahu seberapa stamina tambahan yang akan dibutuhkan.

Ini mungkin akan menjadi sarang yang cukup besar, jadi lebah penyendiri yang kupunya saat ini mungkin tidak cukup menyediakan stamina untuk keseluruhan aku membangun. Jadi aku perlu cari cara untuk mendapatkan lebih banyak simpanan makanan.

Selain itu, aku mungkin harus bertarung dengan lebah lebah karena alasan makananku yang tinggal sedikit.

Mereka masih mengabaikanku sekarang, tapi jika aku memperluas sarangku keatas, aku akhirnya akan sampai ke tempat utama mereka.

Ini akan menjadi pelanggaran wilayah udara mereka. Tidak mungkin mereka akan membiarkannya begitu saja.

Dikasus terburuk, mungkin ratusan atau bahkan ribuan lebah akan menyerangku sekaligus. Jelas itu mimpi buruk.

Jelas, tidak mungkin sarangku cukup untuk melindungi dari jumlah yang seperti itu. Dan lebah lebah itu bukan satu satunya hal yang aku khawatirkan.

Untuk saat ini, tidak ada monster lain yang muncul dibagian bawah lubang ini.

Hanya ular dan earth dragon saja.

Tapi jika naga itu kebetulan lewat lagi…

Terakhir kali, aku bisa melewatinya karena bersembunyi dibalik batu, tapi jika aku memperluas sarangku, entah suka atau tidak, aku akan memancing perhatiaannya.

Dan jika aku dia terpancing, ini semua berakhir.

Bahkan sekarang, aku takut raksasa itu akan muncul kapan saja.

Dengan kata lain, kesuksesan berarti berhasil lari dari lubang neraka berbahaya ini, tetapi masih saja ini rencana yang beresiko.

Tapi kelihatannya aku tidak punya pilihan lain.

Bahkan jika aku pikirkan, tidak ada yang masuk ke pikiranku.

Jadi, aku yakinkan pikiranku. Waktunya memperluas sarangku!

Pertama, fondasinya. Kamu tidak bisa membangun rumah tanpa fondasi yang kuat. Bahkan boleh dikatakan kalau fondasi itu yang membuat atau menghancurkan rumah.

Dan lalu batu apa yang bagus untuk digunakan sebagai fondasi… ini!

Tempat perlindunganku dibawah sini.

Batu itu terletak tepat didepan dinding dan cukup besar: sekitar 20kaki tingginya dan 15kaki lebarnya. Aku sudah putuskan untuk menggunakan ini.

Sejauh ini, jaring jaringku dibuat diruang antara batu ini dengan dinding dan sedikit jalan keluar.

Pertama, aku menutup ruang antara batu dan dinding disisi lain dengan lebih banyak benang. Lalu, aku menambahkan benang lain secara diagonal dari atas batu ke dinding. Selanjutnya, aku menghubungkan dinding dengan batu menggunakan lebih banyak jaring diantara dua benang tadi, kugunakan dasar itu sebagai panduannya.

Sekarang fondasinya sudah selesai.

Yang hanya harus kulakukan dari sekarang adalah membangun keatas, selangkah demi selangkah.

Disepanjang aku membuat, terkadang aku sadar kalau satu grup lebah atau lainnya sedang memperhatikanku, tapi mereka masih tidak menganggapnya sebagai pelanggaran.

Sepertinya aku masih belum masuk ke jarak serang mereka.

Setelah aku selesai memakan lebah, aku putuskan untuk mengakhiri hari ini lalu beristirahat.
Sekarang hari kelima.

Rasa sakit kelihatannya sudah berkurang cukup banyak. Masih saja HPku tersisa 6.

Karena itu tidak pulih sama sekali, skill Pain Mitigationku pasti naik level disaat aku sedang tidur.

Tidak kesakitan lagi adalah perubahan yang bagus.

Aku bisa bekerja selama ini berkat skill Pain Nullificationku, tapi dengan rasa sakit yang sekarang mereda lebih banyak perbedaan lagi.

Tentu, sensasinya masih belum hilang sempurna, dan lukanya masih belum pulih, tapi ini jelas lebih enak.

Aku sebelumnya tidak pernah mengalami luka separah ini saat masih menjadi manusia.

Sampai sebelum direinkarnasi, pengalaman tersakit adalah ketika jari kelingkingku menabrak pojokan pintu. Sungguh, itu sakit.

Tapi itu masih belum seberapa dibanding sebuah lubang dipunggungku.

Sejak aku merasa lebih enakan, pekerjaanku berjalan dengan lancar.

Disaat pengerjaan, lebah penyendiri lainnya datang. Tapi ada sebuah grup yang jaraknya cukup dekat juga. Hmm.

Untuk uji coba, aku putuskan untuk menyerangnya. Aku ingin tahu apakah grup yang dekat itu akan merespon jika lebah penyendiri diserang. Jika iya, aku akan segera mundur jauh kedalam sarangku. Dan jika mereka tidak merespon, aman untuk dilanjutkan.

Aku memutarkan Morning Spider.

Incar, dannnn….. sekarang!

Oh, aku mengenainya.

Wow. Bukankah aku luar biasa?

Aku tidak pernah menyangka akan mengenai apapun dengan ini, tapi sekarang dua kali kena dari dua percobaan.

Aku, yang sebelumnya selalu dapat nilai jelek saat memukul bola softball selama tes kesehatan fisik…

Oops, aku terlalu terkejut sampai aku lupa melihat respon dari grup lebah.

Grup lebah… ada disana. Hmm. Tidak ada respon. Jadi jika aku menyerang secara brutal ke lebah penyendiri, yang lainnya tidak akan datang kepadaku.

Ini hanya aku, atau memang agak kurang kejam?

Aku tebak mungkin kamu harus sedikit kejam untuk bisa bertahan hidup di alam liar…

Yah, jika mereka tidak akan menyerang, itu akan menguntungkanku. Sekarang aku bisa mengambil lebah penyendiri dengan sepenuh hati. Aku sedikit tertawa sendiri seperti saat mengambil hadiah lalu menyelesaikannya dengan gigitan beracunku.

Disaat aku berburu lebah penyendiri (aku sudah lupa terakhir kali menghitungnya), aku mendengar suara yang sudah kutunggu tunggu.

<EXP sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Individu small taratect telah meningkat dari LV 2 ke LV 3>

<Semua attribute dasar meningkat>

<Bonus keahlian skill dari naik level diperoleh>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Strength LV 1] berubah menjadi [Strength LV 2]>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Solidity LV 1] berubah menjadi [Solidity
LV 2].>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Overeating LV 1] berubah menjadi [Overeating LV 2]>

<Skill point didapatkan>

Momen naik level yang sudah lama kutunggu.

Kulitku dengan benar terlepas dari tubuhku.

Meskipun aku tidak bisa melihatnya, aku bisa merasakan lubang besar dipunggungku tertutup seperti dulu.

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Mendapatkan skill [HP Auto-Recovery LV 1]>

Huh? Yang benar?

Ooooh. Ini tidak terduga.

Tunggu, jadi apakah pulih sepenuhnya dari naik level dihitung sebagai pemulihan otomatis?

Aku benar benar senang, tapi jika aku boleh berkomentar kritik yang membangun, aku lebih suka jika mendapatkannya dengan lebih cepat…

Lalu sepanjang ini aku tidak perlu banyak menderita. Tapi kamu harusnya hanya terima saja karena itu hadiah. Reaksi satu satunya yang tepat adalah dengan merayakan kenaikan level yang telah menyelesaikan banyak kekhawatiranku.

Jujur, itu nyaris saja. Seperti yang awalnya aku takutkan, HPku mulai turun.

Ketika pertama kali itu turun dari 6 ke 5, aku merasa kematian mendekatiku.

Setelah itu, terus perlahan turun, dan disaat aku naik level, HP yang tersisa tinggal 3.

Itu benar benar nyaris.

Terima kasih aku menekan kekhawatiran cukup lama untuk bisa fokus melempar ke lebah lebah itu.

Perburuanku berjalan dengan lancer. Mengejutkannya, serangan jarak jauhku dengan Morning Spider selalu tepat mengenai setiap aku melempar.

Aku tak bisa melupakan hal itu. Apakah ini kelebihan lain dari tubuh laba labaku?

Mungkin berkat itu, aku memperoleh dua skill baru. Lempar dan kena. Keduanya mungkin akan membuat serangan Morning Spiderku menjadi lebih baik.

Dan disaat aku terakhir kali naik level, tiga skillku naik juga.

Aku tidak benar benar tahu efek apa yang disebabkan skill, tapi jika itu naik level, aku harusnya memperoleh keahlian mereka, jadi mungkin saja aku diuntungkan dengan skill skill itu bahkan tanpa aku menyadarinya.

Yah, tidak rugi juga menaikkan levelnya. Meskipun Overeating sedikit membuatku merasa kesal…

Saat aku membuat jaring jaringku dan memburu banyak lebah, aku menggunakan Spider Thread dan Thread Controlku jadi mereka naik level juga.

Skill Spider Tread sekarang sudah dilevel 8, dan Thread Controlku sudah dilevel 5.

Thread Control ternyata lebih berguna dari yang awalnya kupikirkan.

Dilevel 5, aku bisa memanipulasi benang benang dengan sangat cepat dan akurat.

Memilih skill itu adalah pilihan yang bagus.

Sekarang Pain Mitigation juga dilevel 5, yang mana lebih membuat hidupku menjadi lebih mudah.

Hal yang bagus dari skill ini, selain dari keuntungan berkurangnya rasa sakit adalah, jika aku merasa tidak nyaman, aku masih bisa bilang bahwa aku dalam situasi yang bahaya.

Lagipula rasa sakit punya fungsi, sebagai tanda peringatan untuk bahaya atau kondisi yang buruk. Jadi jika kamu tidak bisa merasakannya, kamu tidak tahu ketika tubuhmu dalam bahaya, tapi dengan skill ini, aku masih bisa tahu seberapa dalam atau seberapa parah sebuah luka bahkan jika aku tidak merasa rasa sakit.

Ini sulit untuk mencoba mengekspresikan perasaan seperti itu kedalam kata kata, tapi jika harus, aku akan bilang ini seperti merasa gelisah atau semacamnya dari luka yang ada.

Yah, berkat itu, tidak ada kekurangan dari berkurangnya rasa sakit.

Seperti yang aku katakan, skill ini masih level 5, jadi rasa sakitnya tidak benar benar hilang.

Sekarang aku telah naik level, aku mungkin akan melihat seberapa banyak statusku berubah.

-----------------------
Small Taratect      : LV 3
Tanpa Nama
Status  :
HP  :  38/38(hijau)                    SP   : 38/38(kuning)
MP  : 38/38(biru)                              38/38(merah)        
 
Kemampuan rata rata menyerang : 21       Kemampuan rata rata pertahanan : 21
Kemampuan rata rata sihir : 19                   Kemampuan rata rata ketahanan : 19
Kemampuan rata rata kecepatan : 369
-----------------------

Oh-ho-ho.

HP,MP, dan SPku masing masing naik 2 point, kalau serangan dan pertahananku, lalu sihir dan ketahananku masing masing naik 1 point.

Dan lalu ada kecepatan. Ada apa denganmu, kecepatan? Aku pikir sebelumnya itu 348. Jadi ini naik 21 point?

Bukankah itu sedikit aneh?

Jika kamu tanya padaku, ini kenaikan yang cukup banyak dibanding statusku yang lain…

Maksudku, bonus point kecepatan untuk sekali naik level itu sama dengan kemampuan rata rata menyerang dan bertahanku? Yang benar saja?

Jangan lupa kalau itu juga lebih hebat dari sihir dan ketahananku… Apa apaan?

Oh yah. Aku putuskan untuk tidak memikirkannya ke status yang tidak seimbang itu. Ini juga sedikit terlambat juga. Akhirnya naik level seperti yang kuharapkan dan pemulihan total, jadi sekarang saatnya fokus ke pelarianku.

Disaat aku masih terluka, jelas aku bekerja lebih lambat dan butuh ekstra hati hati juga.

Jadi dari sekarang, aku akan berburu lebah penyendiri disetiap kali ada kesempatan, mempertahankan pasokan stamina untuk perluasan sarangku.

Sekarang, jaring jaringku sudah sampai seperempat dari tujuanku. Masih ada jalan yang panjang.

Lebah lebah masih belum bereaksi padaku, tapi aku tidak tahu sampai kapan hal itu akan bertahan. Dengan hal itu dalam pikiranku, aku harus punya stamina yang cukup untuk menahan kemungkinan serangan lebah saat aku sedang membangun.

Tetap saja, ini sedikit sulit.

Seperti yang kutebak, membangun keatas dinding itu lebih susah daripada melakukannya ditanah, jadi semakin tinggi aku membangun jaring jaringku, semakin susah kemudian.

Aku harus merentangkan benang tebal dari fondasi batu untuk digunakan sebagai alas, lalu mengamankan itu dengan lebih banyak benang. (TL : Sebenarnya aku nggak terlalu paham pas kumo buat sarangnya, kalau mau lebih jelas bis abaca manga chapter 9/10?)

Seperti itu sampai seperempat jalan; ini akan menjadi lebih sulit dari sini.

Meskipun begitu, aku harus tetap melakukannya. Aku tidak tahu kapan earth dragon akan tiba tiba muncul lagi. Aku harus keluar dari sini sebelum itu terjadi.

Dikasus terburuk, aku mungkin harus meninggalkan sarang setengah jadi dan berharap kecepatanku bisa untuk kabur darinya.

Itu tidak terlihat seperti pilihan yang bagus, tapi jika itu menjadi situasi hidup atau mati, aku tidak punya pilihan lain.

Sambil berharap untuk menghindari kejadian seperti itu, aku melalukan yang terbaik untuk terus membangun.

Aku pikir waktunya telah datang.

<Finjicote LV 6: Status Appraisal Gagal>
<Finjicote LV 4: Status Appraisal Gagal>
<Finjicote LV 5: Status Appraisal Gagal>
<Finjicote LV 5: Status Appraisal Gagal>
<High finjicote LV 1: Status Appraisal Gagal>

Satu grup lebah datang kearahku.

Ini bukan pergerakan grup yang biasanya mengawasiku. Jelas, mereka datang kearahku untuk bertarung sebagai musuh.

Disaat ini, sarangku sudah setengah jadi sampai ke tujuan yang dicapai.

Ketika aku mulai sampai sejauh ini, perilaku lebah lebah mulai perlahan berubah, tapi baru baru ini mereka akhirnya memutuskan tidak bisa membiarkanku lebih jauh lagi.

Tapi ini baru satu grup.

Aku tidak yakin apakah lebah lebah itu meremehkanku atau ini hanya grup pengintai, sementara lebah lebah lainnya melihat apa yang akan terjadi.

Jika begitu, mereka sangat salah jika mereka pikir satu grup lebah cukup untuk mengalahkanku yang sudah punya sarang.

Aku menyiapkan Morning Spiderku.

Sarang ini terbuat dari jaring berbentuk sarang biasa, tapi aku membiarkan celah cukup besar untuk melempar Morning Spiderku diantara celah itu.

Celah itu tidak cukup besar untuk lebah berukuran 6 kaki bisa masuk.

Musuhku tidak bisa melewati jaring, tapi aku bisa menyerang mereka dari dalam sesuka yang aku mau. Meskipun mereka juga bisa terbang semau mereka, jadi bisa dibilang ini seri.

Dua lebah anggota grup yang level 5 menerjang kearahku.

Hmph. Jika ini hanya kalian berdua, pertahananku sudah cukup.

Skill Spider Threadku sekarang level 8. Bahkan dilevel rendah, benangku sudah cukup keras, dan ini sudah menguat setiap kali naik level.

Tentu saja, kedua lebah itu bersentuhan dengan permukaan sarangku dan terjerat ke benang kuatku. Terlepas dari ukuran dan kecepatan terjangan mereka, sarangku tidak menerima kerusakan sedikitpun. Ini benar benar tidak tergoyahkan.

Benang benang yang kugunakan untuk membuatnya sangat tahan lama, dengan ke elastisannya yang seperti karet untuk menahan goncangan. Ketika jumlah berat tertentu menyentuh benang, itu akan melentur dan melemahkan benturan.

Dua tubuh lebah itu tidak cukup melakukan itu. Dengan kata lain, jaringku berhasil bertahan dari kekuatan penuh serangan mereka berdasarkan daya tahannya saja.

Ini bukan berarti serangan lebah lebah itu lemah.

Sejauh pengamatanku, lebah lebah ini sebenarnya cukup kuat.

Aku bahkan pernah melihat satu grup lebah itu membawa seekor ular sebagai makanan mereka.

Mereka punya banyak kelebihan: serangan sepihak dari udara, jarum beracun, dan fisik yang kuat.

Disaat keadaan biasa, mereka tergolong sebagai ancaman.

Karena mereka tetap di udara, kebanyakan serangan tidak bisa menjangkau mereka, dan lebah lebah dengan mudah menyerang lebih dahulu.

Namun itulah kenapa mereka lemah ke serangan anti udara. Jika kamu bertanya, keberhasilan serangan Morning Spiderku itu karena kurangnya kewaspadaan mereka dan bidikan bagusku.

Tetap saja, dipertarungan biasa, seekor lebah adalah musuh yang berat. Tapi hanya jika dipertarungan biasa.

Kartu as ku—rumah—yang tidak normal.

Ini punya pertahanan yang tidak masuk akal, kelengketan, dan strategi bagus yang tidak biasa dariku.

Aku yakin serangga serangga belum pernah melihat strategi bertarung seperti ini.

Lagipula, aku menggabungkan semua kekuatan laba laba dengan kepandaian manusia.

Untuk saat ini, aku mengabaikan dua lebah yang telah maju ke jaringku dan sedang terjebak. Aku melemparkan Morning Spider kearah ketiga sisanya, yang mana masih belum tanggap kesituasi saat ini.

Pemimpin lebah tidak bisa menghindarinya tepat waktu, terkena serangan langsung kewajahnya. Setelah semua, yang terbaik adalah selalu mengincar pemimpinnya terlebih dahulu.

Membiarkan gaya lempar dan gravitasi melakukan pekerjaannya, aku melempar jatuh pemimpin lebah ke sarangku yang paling bawah.

Seperti itu, aku telah mengalahkan pemimpin mereka.

Tanpa pemimpin mereka, dua lebah sisa terdiam di udara tanpa tahu apa yang harus dilakukan.

Bagus untukku.

Aku menyerang level tinggi terlebih dahulu dengan Morning Spider tepercayaku. Melihat kejadian ini, lebah terakhir akhirnya sadar, tapi taktik yang dia lakukan sangat tidak dipikirkan dulu.

Aku tidak tahu apa tujuannya, tapi dia dengan simpel menerjang tubuhnya kearahku.

Hey, apakah kamu tidak lihat apa yang terjadi ke kedua temanmu sebelumnya?

Bagaimanapun juga, serangan putus asa jelas tidak akan mencapaiku, lalu lebah terakhir itu mendarat dengan tragis di jaringku dan berhenti bergerak.

Yah, itu hampir mengecewakan.

Ketika aku pertama kali jatuh kesini, lebah lebah itu menakutkan, tapi sekarang ketika aku punya sarang, mereka bahkan tidak bisa menyentuhku.

Ketiga tubuh lebah bahkan belum cukup untuk menggoyahkan permukaan jaringku, aku tidak yakin mereka mampu mencapaiku, tidak peduli seberapa banyak mereka datang padaku.

Aku barus saja membuktikan seberapa kuat jaring jaringku.

Dibandingkan dengan kemampuan pertahanan benangku, kemampuan menyerang lebah tidak cukup tinggi untuk bisa menembusnya.

Jujur, aku membayangkan setidaknya rumahku akan menerima cukup banyak kerusakan sampai harus diperbaiki, meskipun mereka tidak bisa menembusnya.

Masih ada ratusan lebah terbang disekitaran atasku.

Pertama, jumlah mereka menakutiku, tetapi karena sekarang aku tahu mereka tidak bisa merusak jaring jaringku, ini berbeda cerita.

Entah itu ratusan atau ribuan, jika mereka tidak bisa menembus sarangku, sengat mereka tidak akan pernah sampai padaku.

Akhirnya, kesempatan kaburku mulai bertambah.

Merasa gembira, aku membunuh lebah yang aku tangkap.

Setelah aku mengalahkan grup pertama dengan mudah, lebah lebah lain mulai datang padaku secara berkala. Aku pertama berhasil mengalahkan grup kedua dengan mudah, tetapi setelah itu terjadi sedikit masalah. Itu ketika beberapa grup mereka menyerangku sekaligus.

Ini tidak mungkin.

Yah, sebenarnya, dari sudut pandang lebah ini ide yang bagus, tapi tetap saja…

Sebagai target mereka, aku lebih suka jika mereka tidak datang bersamaan dengan jumlah yang banyak, itu yang kukatakan. Ya, aku aman dan baik baik saja dalam sarangku, tapi tetap saja itu pemandangan yang mengerikan.

Siapa yang mau menghabiskan hari harinya dengan dikelilingi dengung lebah raksasa disekitarnya?

Aku menghela napas saat melihatnya. Sejauh mataku melihat, lebah, lebah , dan lebah.

Yang benar saja, apa apaan ini?

Dengan jumlah sebanyak ini disatu tempat, dengungan mereka menjadi sangat keras. Ini sangat mengganggu. Bagaimana nanti caraku untuk bisa tidur?

Selain itu, jika aku dengan rutin mengalahkan mereka, terlalu banyak untuk bisa kumakan.

Jelas, aku merasa seperti aku bisa makan lebih banyak dari biasanya karena skill Overeating, tapi tetap saja masih ada batasannya.

Menimbang seberapa besar satu lebah itu, punya lima mereka sekaligus jelas berlebihan.

Maksudku, skill Overeatingku bahkan naik menjadi level 3 karena mereka. Terima kasih banyak, lebah.

Yang paling mengganggu dari semua yang harus kuurus dengan mereka adalah mereka benar benar mencegahku untuk membangun sarang.

Tujuan utamaku adalah keluar dari lubang ini. Bukan bertarung dengan banyak monster yang bodoh.

Dan lagi lagi, serangan mereka sangat teratur sehingga aku benar benar tidak bisa melanjutkan membangun sarangku.

Aku punya cukup makanan sekarang, jadi aku lebih dari senang untuk membiarkan mereka, jika saja mereka berhenti menyerangku.

Meskipun, aku tidak punya cara agar mereka bisa mengerti hal itu.

Jika begitu, kelihatannya aku tidak punya pilihan lain selain membangun sarangku di jeda singkat serangan lebah.

Pada titik ini, mereka sangat fokus padaku sehingga meninggalkan sarang sama saja dengan bunuh diri.

Jelas, rencana cadangan sebelumnya untuk melewati mereka tidak bisa dilakukan.

Tidak peduli seberapa cepat aku biasanya, aku tidak bisa menggunakan kecepatan penuhku untuk berlari vertikal, jadi aku hanya bisa melihat strategi itu berakhir dengan tertangkap dan tertusuk disaat memanjat.

Aw, sialan.

Ditunda seperti ini adalah hal terakhir yang aku inginkan… aku masih belum tahu kapan earth dragon mungkin akan muncul lagi.

Tunggu… earth dragon?

Tiba tiba, aku merasa hawa dingin mengerikan disekujur tubuhku.

Apa itu…?

Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tidaaaak!!!

Aku tidak sanggup melihat.

Aku tidak sanggup, tapi aku harus melihatnya.

<Earth dragon Araba LV 31: Status Appraisal Gagal>



Ketakutan terburukku menjadi kenyataan. Dan yang terburuk, dia jelas melihat ke arah sarangku.

Apa yang harus kulakukan?!

Tidak, tidak ada hal yang bisa kulakukan.

Tidak ada sama sekali, dan aku tahu itu.

Aku jelas tidak bisa melawan dia.

Pilihan satu satunya adalah berharap dia akan membiarkanku.

Tapi harapan itu langsung hilang dengan cepat, bersama dengan harapanku untuk bisa bertahan hidup.

Earth dragon membuka mulutnya.

Benar, senjata terkuat dari naga biasanya berjenis serangan napas.

Raungan keras muncul.

Hembusan napasnya melecut di udara. Angin kehancuran meledak disekitarku.

Aku sudah tidak tahu lagi apa yang sedang terjadi.

Tapi ini semua jelas.

Sarangku telah hilang, bersamaan dengan fondasi batu. Untuk suatu alasan lain, tembok dibelakang fondasi menjadi punya lubang besar juga.

Bahkan tembok disisi lain juga penuh retakan.

Ketika retakan meluas, batu batu mulai jatuh dari tembok.

Ini runtuh.

Satu serangan telah menghancurkan setengah dari sarangku. Bahkan sarangku yang diatasnya juga mulai runtuh bersamaan dengan tembok yang runtuh.

Entah bagaimana aku ada di bagian paling atas.

Ini sepertinya serangan napas dia tidak mengenaiku secara langsung. Tapi tetap saja, aku terjatuh dengan jaring jaring disekitarku.

Tanpa sedikitpun waktu untuk menanggapi, aku terjatuh ke tanah.

Ouch.

HPku benar benar berkurang banyak. Namun entah bagaimana, aku masih hidup.

Aku masih belum mati, tapi aku tidak tahu seberapa lama ini bertahan.

Sisanya tergantung dari tingkah earth dragon.

Satu dari jaring jaringku jatuh diatasku.

Tapi sebenarnya mungkin ini hal bagus.

Tubuhku benar benar tertutupi benangku sekarang, tersembunyi dari penglihatan. dan juga tidak ada batuan yang langsung menjatuhiku. Jika aku tetap bersembunyi disini, mungkin saja naga itu tidak menyadariku.

Dengan harapan yang tipis, aku menahan napas dan melakukan hal yang terbaik untuk menghentikan gemetaran tubuhku karena ketakutan.

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Mendapatkan skill [Fear Resistance LV 1]>
Entah bagaimana, gemetarku sedikit mereda.

Namun aku masih ketakutan.

Tubuhku masih belum berhenti gemetar.

Tolong aku, Tolong aku, Tolong aku, Tolong aku, Tolong aku, Tolong aku!

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Stealth LV 2] berubah menjadi [Stealth LV 3]>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Fear Resistance LV 1] berubah menjadi [Fear Resistance LV 2]>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Stealth LV 3] berubah menjadi [Stealth LV 4]>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Fear Resistance LV 2] berubah menjadi [Fear Resistance LV 3]>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [HP Auto-Recovery LV 1] berubah menjadi [HP Auto-Recovery LV 2]>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Fear Resistance LV 3] berubah menjadi [Fear Resistance LV 4]>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Stealth LV 4] berubah menjadi [Stealth LV 5]>

<Keahlian sudah memenuhi level yang dibutuhkan. Skill [Fear Resistance LV 4] berubah menjadi [Fear Resistance LV 5]>

Suara Divine Voice(sementara) membuat pikiranku kembali ke kenyataan.

Atau mungkin ini hanya skill Fear Resistance baruku yang banyak naik level ketika aku sibuk gemetaran.

Bagaimanapun, aku tidak tahu sudah seberapa lama aku sembunyi.

Berdasarkan seberapa banyak skill ku berkembang, aku harusnya telah menyembunyikan napasku sementara waktu.

Aku bertanya tanya jika aku bisa menghitung waktu yang terlewati dengan mengecek seberapa banyak staminaku yang berkurang, tapi untuk beberapa alasan, itu tidak berkurang sama sekali.

Aku menggunakan Thread Control untuk menarik jarring diatasku. Lalu aku merangkak keluar pelan pelan.

Earth Dragon sudah tidak ada disekitar lagi.

Aku selamat.



Comments

Popular posts from this blog

idstori situs informatif untuk kebutuhan anda

Informasi sejarah dunia terlengkap hanya di sezaman

Yoo In Na and Jennie BLACKPINK become the Top Most Popular Korean Female Ad Models in March